Suatu saat ketika kamu jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Banyak
barang bagus yang menarik minat kamu. Ada tas punggung, ikat pinggang,
aksesoris rambut, novel Harry Potter terbaru, dan lain-lain. Semua yang
menarik minat tersebut ingin kamu beli. Apakah keinginan tersebut
merupakan permintaan? Jika kamu tidak memiliki uang untuk membeli semua
barang tersebut, keinginan kamu belum dikatakan sebagai permintaan.
Lalu, keinginan yang seperti apa yang dikatakan sebagai permintaan?
1. Pengertian Permintaan
Permintaan
tercipta apabila kamu memiliki keinginan untuk membeli barang dan jasa
yang disertai oleh kemampum untuk membayarnya. Jadi, secara sederhana
kita bisa mengatakan bahwa permintaan adalah keinginan yang disertai
oleh kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan
waktu tertentu.
Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan konsep permintaan ini.
Pertama,
kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini
menunjukkan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga
barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, dan selera.
Kedua, keinginan konsumen tersebut disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi, merupakan permintaan efektif.
Ketiga, kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.
Artinya,
jika disebutkan bahwa kuantitas televisi yang diminta di kota Jakarta
adalah 20.000 unit, maka harus jelas 20.000 unit tersebut per hari, per
bulan, atau per tahun. Penjualan televisi 20.000 unit per hari adalah
angka yang sangat fantastis, Berbeda jika kita katakan bahwa penjualan
tersebut adalah per tahun.
2. Hukum Permintaan
Ulasan di atas menyinggung sekilas bahwa ada beberapa faktor yang menentukan besarnya permintaan.
Di antaranya adalah harga barang dan jasa itu sandiri, harga barang dan
jasa lain, pendapatan, selera, juga jumlah penduduk. Namun demikian,
kita tidak dapat memahami pengaruh semua variabel tersebut sekaligus
dalann waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan analisis,
para ekonom biasanya memisahkan faktor-faktor tersebut dan
menganalisisnya secara terpisali Jadi, jika kita ingin menganalisis
pengaruh perubahan harga terhadap permintaan, maka faktor-faktor lain
yang juga mepengaruhi harga kita anggap tidak berubah atau konstan.
Dalam ilmu ekonomi, anggapan bahwa lainnya konstan dinamakan “ceteris paribus“,
Jika kita telah memisahkan pengaruh faktor-faktor lainnya seperti ini,
barulah kita dapat menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh harga
secara jelas.
Mari kita ambil contoh berikut. Ana membeli 5
kilogram buah jeruk. Padahal semula ia hanya beniat untuk membeli 2
kilogram saja. Tetapi karena di toko Buah Segar sedang ada bulan promosi
dengan menurunkan harga jeruk, maka ia memutuskan membeli 5 kilogram.
Sebelum ia juga Berniat membeli 5 kilogram buah apel. Namun harga apel
ternyata malah naik, sehingga ia terpaksa hanya membeli 2 kilogram saja.
la pun terpaksa mengurungkan niatnya untuk membeli buah durian
kesukaannya karna harganya sudah naik sangat tinggi.
Dari
ilustrasi tersebut, kita ketahui bahwa harga memainkan peran penting
dalam memengaruhi kuantitas yang diminta. Semakin tinggi harga, semakin
rendah jumlah yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu
barang dan jasa, semakin banyak jumlah yang diminta. Terlihat di sini
bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga dengan jumlah barang
dan jasa yang diminta. Fenomena ini pada intinya merupakan isi dari
hukum permintaan. Secara lebih jelas, hukum permintaan ini berbunyi:
“Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantilas yang
diminta semakin menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa
menurun, maka kuantitas yang diminta akin meningkat, ceteris paribus”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar