Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran
adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan
masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau
diperkecil. Misalnya, seorang petani yang membawa basil kebunnya ke
pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan
inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang
diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna
harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang
diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna
barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran
hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.
Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan:
A. Jangka waktu sangat pendek
Dalam
waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para
produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan,
meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang
yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat
itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat
inelastis.
B. Jangka pendek
Diartikan jangka
waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah
produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih
keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup
lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian,
modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).
Dalam
keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis,
tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar
produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic.
Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan
produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya
inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.
C. Jangka panjang
Diartikan
jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah
kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru,
mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi
dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis
penawaran.
Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di
sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat
menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang
barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga
oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar