Oleh: Jarjani Usman
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al Jumuah: 10).
Banyak kejadian sekarang menjadi bukti nyata tentang parahnya dampak kemiskinan. Tidak sedikit orang terpaksa mencuri karena tidak cukup kebutuhan hidupnya, seperti makanan, pakaian, dan lain-lain. Ada juga yang bunuh diri karena tidak sanggup menanggung penderitaan hidup.
Juga ada yang menjadi pedagang Narkoba untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua ini menunjukkan bahwa kemiskinan berlapis mendorong pada kejahatan.
Kemiskinan berlapis bukan hanya karena ketiadaan harta dan ilmu pengetahuan, tetapi juga kegersangan iman di dada. Bila harta dan ilmu yang kurang, tetapi iman masih kuat, akan mendorong seseorang untuk bersabar dan berdoa serta belajar. Yaitu, berdoa agar dibukakan pintu rezeki dan belajar agar bertambah pengetahuan. Allah lah sumber segala rezeki dan ilmu, sehingga kepadaNya lah sepantasnya rezeki dan ilmu dimohon. Apalagi tidak sedikit rezeki yang sudah diberi sebelum kita meminta.
Namun bila berpadu krisis iman, krisis ilmu pengetahuan, dan krisis harta benda, hasrat melakukan kejahatan menjadi liar. Pertahanan hati menjadi runtuh. Tak ada lagi rasa malu, yang merupakan bagian dari iman. Rasulullah SAW mengatakan bahwa siapa saja yang sudah hilang rasa malunya, ia gampang melakukan apa saja, termasuk yang menjerumuskan dirinya.
Dengan demikian, sangat penting berusaha agar tidak terperangkap dalam jurang kemiskinan berlapis. Harus ditanamkan keyakinan bahwa berbagai macam rezeki telah ditebar di mana-mana. Binatang dalam batu juga bisa mendapat rezeki, apalagi manusia yang dikaruniai akal dan hidup di alam bebas. Tugas manusia adalah senantiasa memohon agar diberikan pengetahuan untuk mengenal segala macam rezeki, berusaha meraihnya, dan mensyukurinya.
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al Jumuah: 10).
Banyak kejadian sekarang menjadi bukti nyata tentang parahnya dampak kemiskinan. Tidak sedikit orang terpaksa mencuri karena tidak cukup kebutuhan hidupnya, seperti makanan, pakaian, dan lain-lain. Ada juga yang bunuh diri karena tidak sanggup menanggung penderitaan hidup.
Juga ada yang menjadi pedagang Narkoba untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua ini menunjukkan bahwa kemiskinan berlapis mendorong pada kejahatan.
Kemiskinan berlapis bukan hanya karena ketiadaan harta dan ilmu pengetahuan, tetapi juga kegersangan iman di dada. Bila harta dan ilmu yang kurang, tetapi iman masih kuat, akan mendorong seseorang untuk bersabar dan berdoa serta belajar. Yaitu, berdoa agar dibukakan pintu rezeki dan belajar agar bertambah pengetahuan. Allah lah sumber segala rezeki dan ilmu, sehingga kepadaNya lah sepantasnya rezeki dan ilmu dimohon. Apalagi tidak sedikit rezeki yang sudah diberi sebelum kita meminta.
Namun bila berpadu krisis iman, krisis ilmu pengetahuan, dan krisis harta benda, hasrat melakukan kejahatan menjadi liar. Pertahanan hati menjadi runtuh. Tak ada lagi rasa malu, yang merupakan bagian dari iman. Rasulullah SAW mengatakan bahwa siapa saja yang sudah hilang rasa malunya, ia gampang melakukan apa saja, termasuk yang menjerumuskan dirinya.
Dengan demikian, sangat penting berusaha agar tidak terperangkap dalam jurang kemiskinan berlapis. Harus ditanamkan keyakinan bahwa berbagai macam rezeki telah ditebar di mana-mana. Binatang dalam batu juga bisa mendapat rezeki, apalagi manusia yang dikaruniai akal dan hidup di alam bebas. Tugas manusia adalah senantiasa memohon agar diberikan pengetahuan untuk mengenal segala macam rezeki, berusaha meraihnya, dan mensyukurinya.
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar