(STUDI
PERILAKU KONSUMEN DI KOTA LHOKSEUMAWE )
Sepeda motor telah
menjadi sarana transportasi yang sangat dekat dalam keseharian
masyarakat. Sepeda motor merupakan
alat transportasi roda
dua yang efisien, efektif dan
ekonomis serta terjangkau oleh sebagian
besar masyarakat Indonesia.
Pemasaran Sepeda Motor Honda di
Indonesia oleh PT Astra Honda Motor(AHM) merupakan jaringan
pemasaran motor Honda di Indonesia yang bekerja sama dengan Honda Motor Company Limited Jepang dan Astra International Tbk Indonesia, telah
terbukti unggul dapat menarik
perhatian sebagian besar konsumen
untuk menggunakan sepeda motor Honda, selain karena sepeda motor Honda ekonomis dan
irit bahan bakar para konsumen memilih meggunakan motor Honda
karena tehnologinya mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
PT. Astra Honda
Motor (AHM) memperkenalkan New
Honda Vario produk terbaru berbasis
automatic transsmission skuter dengan
sejumlah fitur terbaru dan terlengkap di Indonesia. Menurut AHM, skutik Merek
Honda Vario diciptakan dengan desain
yang inovatif sehingga sesuai
dengan selera dan gaya
generasi muda. Menurut hasil survey menunjukkan bahwa
pemakaian sepeda motor matic
tumbuh hingga 6% dari total penjualan yang mencapai 2,9 juta unit, yang sebelumnya tahun
2005 pasar matic hanya menguasai
pangsa pasar 3% dari total penjualan.
Konsumen sebagai individu dalam memilih suatu jenis
produk yang diinginkannya
dipengaruhi oleh banyak faktor,
dimana factor – factor tersebut berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan ini dipengaruhi
oleh faktor individu itu sendiri dan
juga oleh faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Perbedaan inilah yang
mempengaruhi minat dan perilaku
konsumen didalam mengambil keputusan pemilihan terhadap produk yang dinginkan.
Untuk dapat meraih pangsa pasar
para produsen harus memahami perilaku konsumen dalam hal
memahami minat mereka. Pemahaman
akan perilaku konsumen ini
memungkinkan pemasar dapat
mempengaruhi minat konsumen sehingga mau membeli apa yang di tawarkan pemasar.
Minat berperilaku merupakan fungsi evaluasi dari keseluruhan sikap terhadap
perilaku ditambah keyakinan tentang pengharapan-pengharapan dari orang -orang
yang relevan terhadap perilaku seperti itu yang kemudian ditimbang dengan
motivasinya untuk menuruti pengharapan-pengharapan tersebut (norma subyektif);
dan minat berperilakunya akan menentukan perilakunya. Kombinasi antara kekuatan
dan evaluasi tentang keyakinan penting seorang konsumen akan membentuk
perilakunya permintaan produk .
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang yang
ditawarkan. Menurut Kotler (1997 : 162), ada lima tahap proses keputusan
pembelian konsumen, yang diawali oleh analisis atau pengenalan kebutuhan, yakni
proses membeli yang dimulai dengan mengenali adanya masalah atau pengenalan
kebutuhan, kedua pencarian informasi yakni apabila dorongan konsumen kuat dan
produk yang dapat memuaskan ada dalam
jangkauan konsumen dan kemungkinan
membelinya, ketiga evaluasi alternatif,
yakni bagaimana konsumen mengolah
informasi sampai kepada pemilihan merek, keempat keputusan membeli, artinya
dalam tahap evaluasi konsumen membuat peringkat merek dan membentuk minat untuk
membelinya, serta yang kelima perilaku pasca pembelian dari tahap proses
keputusan membeli.
Perilaku pembelian konsumen terhadap
produk sepeda motor Merek Honda
Vario ditentukan oleh banyak faktor
yang mempengaruhi minat beli
konsumen, berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang Analisis
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi minat beli
Konsumen terhadap Sepeda Motor
Merek Honda Vario ( Studi Perilaku Konsumen
di Kota Lhokseumawe ).
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah di uraikan diatas
maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.
Faktor – faktor apa
saja yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap sepeda motor Merek Honda Vario
di Kota Lhokseumawe.
2.
Sejauh mana pengaruh faktor merek, kualitas, promosi, harga, desain, dan
nilai jual kembali terhadap minat
beli konsumen sepeda motor Merek Honda Vario.
Sesuai dengan
perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1.
Untuk mengetahui dan
menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi
minat beli konsumen terhadap sepeda motor Merek Honda Vario di kota Lhokseumawe .
2.
Untuk
menganalisis sejauh mana pengaruh faktor merek, kualitas, promosi, harga, desain, dan
nilai jual kembali terhadap minat
beli konsumen sepeda motor
merek Honda Vario.
Tinjauan Pustaka
Persaingan bisnis yang semakin ketat dalam
beberapa industri khususnya dalam indutri otomotif, menuntut perusahaan
untuk menerapkan manajemen yang lebih baik. Selain dari sisi produk yang
terus diinovasi, juga sangat diperlukan
pemahaman terhadap perilaku pembelian
konsumen .
Engel (1994:03) mendefinisikan
perilaku konsumen adalah tindakan konsumen yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli suatu tindakan .
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari
faktor budaya, sosial, pribadi perseorangan dan psikologi. Faktor budaya, baik
budaya si pembeli itu sendiri, sub budaya dan kelas sosial, mempengaruhi
perilaku konsumen atau pembeli barang – barang konsumsi.
Faktor sosial yang
mempengaruhi perilaku konsumen atau
pembeli barang – barang konsumsi terdiri dari kelompok yang mempengaruhi (reference
group), keluarga (family), dan status sosial.
Faktor pribadi perseorangan yang mempengaruhi perilaku konsumen atau
pembeli barang – barang konsumsi terdiri dari tingkat siklus kehidupan ( life
cycle stage) dan umur si pembeli, pekerjaan, keadaan ekonomi, cara hidup (life
style), kepribadian dan konsep diri sendiri ( self concept)
yaitu bagaimana seseorang melihat
dirinya sendiri.
Faktor psikologis dari orang – orang yang mempengaruhi dalam pembelian adalah motivasi, persepsi, proses belajar
dari pengalamannya serta kepercayaan diri dan sikap seseorang .
Menurut Engel at.al (1994:05) perilaku konsumen
merupakan segala sesuatu yang dilakukan individu yang menyangkut proses
konsumsi barang dan jasa baik sebelum atau sesudahnya. Perilaku konsumen meliputi bagaimana seorang konsumen
memutuskan untuk memilih sebuah produk,
cara mendapatkan produk tersebut, bagaimana
menggunakannya dan apa yang dilakukan setelah mengkonsumsi produk atau
jasa tersebut.
Menurut Engel at.al (1994:46)
faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut adalah faktor lingkungan, perbedaan individual dan
faktor psikologis. Berikut penjelasan dari ketiga faktor tersebut :
1. Faktor Lingkungan
Para konsumen hidup dalam lingkungan yang serba kompleks,
dimana proses kebutuhan mereka dipengaruhi oleh lima
faktor yaitu :
- Budaya, mencakup pada nilai-nilai, gagasan, dan simbol – simbol yang bermakna untuk membantu individu dalam berkomunikasi, melaksanakan penafsiran dan evaluasi berbagai gejala didalam masyarakat.
- Kelas Sosial, merupakan pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari individu dengan berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.
- Pengaruh Pribadi, merupakan respon seseorang terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain.
- Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama, dengan pola peranan dengan fungsi yang kompleks dan bervariasi.
2. Faktor perbedaan Individu
Perbedaan individu merupakan
faktor internal yang
menggerakkan dan mempengaruhi perilaku
suatu individu, perbedaan ini
disebabkan oleh lima faktor yaitu :
- Sumber daya konsumen, dimana setiap orang membawa tiga sumber daya dalam setiap situasi pengambilan keputusan yakni waktu, dana dan perhatian.
- Motivasi dan Keterlibatan, motivasi merupakan faktor terpenting dalam hal mengendalikan pribadi yang dirasakan atau minat yang timbul dalam situasi yang spesifik. Dan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat dan sangat dirasakan dari suatu produk dan jasa dalam hal tertentu.
- Pengetahuan, merupakan informasi yang disimpan dalam ingatan, dimana pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas informasi seperti ketersedian dan karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan untuk membeli dan bagaimana menggunakan produk.
- Sikap (attitude), merupakan suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.
- Kepribadian, Gaya hidup dan Demografi. Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang konsiten. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang, sedangkan Demografi yang tujuannya adalah mendeskripsikan pangsa konsumen seperti usia, pendapatan, dan pendidikan.
3. Faktor Proses Psikologis
a. Pengolahan Informasi yang menyampaikan cara – cara dimana informasi
ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan dan didapatkan kembali dan disimpan, ini begitu
penting bagi komunikasi pemasaran sehingga
pengolahan informasi
mendominasi bidang penelitian konsumen.
b. Pembelajaran, merupakan
proses dimana pengalaman menyebabkan
perubahan dalam pengetahuan atau perilaku.
c. Perubahan sikap dan perilaku, menggambarkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subjek dari beberapa penelitian.
Proses Pengambilan
Keputusan Konsumen
Keputusan konsumen merupakan fungsi evaluasi dari
keseluruhan sikap ditambah keyakinan tentang pengharapan-pengharapan dari orang
-orang yang relevan yang akan menentukan perilakunya. Kombinasi antara kekuatan
dan evaluasi tentang keyakinan penting seorang konsumen akan membentuk perilakunya
permintaan produk . Menurut Arsyad dalam
Sitti ( 2005 :01) Estimasi fungsi permintaan menjelaskan bahwa fungsi
permintaan pasar suatu produk menunjukan
hubungan antara jumlah produk yang
diminta dengan semua faktor yang mempengaruhi permintaan. Ada beberapa variabel
penentu permintaan yang dapat digolongkan menjadi variabel strategis ( harga
produk, advertensi, kualitas dan desain barang serta saluran distribusi) dan
variabel konsumen ( tingkat pendapatan, selera konsumen, dan harapan terhadap harga
dimasa mendatang, serta variabel pesaing ( harga barang substitusi dan barang
komplementer, advertensi, promosi barang lain, saluran distribusi barang lain,
kualitas serta desain barang).
Demikian juga
seperti yang dikemukakan oleh Putong
dalam Ekonomi Mikro dan Makro (2002 : 32) terhadap beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan
seperti harga barang yang dimaksud, tingkat pendapatan, jumlah penduduk,
selera, ramalan dimasa yang akan datang serta harga barang lain . Begitu
juga yang dikemukan oleh Suhartati dan
Fathorrozi dalam Teori Ekonomi Mikro
(2003 : 13).
Dalam membeli suatu produk
biasanya konsumen mengikuti beberapa tahapan dalam proses pengambilan
keputusan pembelian, menurut Boyd ( 2000 : 123) terdiri dari : (1) pengenalan
kebutuhan, (2) pencarian informasi,(3) evaluasi alternatif, (pembelian),
(5) perilaku pasca pembelian. Kelima
tahapan tersebut mewakili proses
menggerakkan konsumen dari
dari pengenalan produk atau
jasa ke evaluasi pembelian.
Proses pengambilan keputusan
konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sebaliknya masalah kebudayaan, sosial, pribadi dan
psikologis secara kuat mempengaruhi proses keputusan tersebut. Mereka memiliki pengaruh dari waktu konsumen menerima
ransangan melalui perilaku
pasca pembelian. Faktor budaya yang termasuk didalamnya adalah budaya dan nilai, sub-sub budaya dan
kelas sosial, secara luas
mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen. Faktor sosial menunjukan
interaksi sosial antara konsumen dan mempengaruhi sekelompok orang,
seperti pada referensi kelompok, opini para pemimpin dan para anggota keluarga. Faktor Individu
(pribadi), termasuk jenis kelamin, umur, keluarga dan daur hidup keluarga( family
life cycle stage), pribadi, konsep hidup dan gaya hidup adalah unik
pada setiap individu dan
memerankan aturan utama pada
produk dan jasa yang diinginkan konsumen. Faktor psikologis
menentukan bagaimana menerima bagaimana dan berinteraksi dengan lingkungannya
dan pengaruh pada keputusan
yang diambil oleh konsumen yang didalamnya terdiri dari persepsi,
motivasi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen
menghadapi ketidakseimbangan antara
keadaan sebenarnya dan keinginan,
misalnya ketika kita haus setelah
bekerja berat? Apakah iklan sepeda
motor.
Proses pengambilan
keputusan yang digunakan konsumen
ketika melakukan pembelian bervariasi. Proses ini dapat dikelompokkkan menjadi empat katagori
menurut (1) apakah konsumen menmiliki
tingkat keterlibatan yang tinggi atau rendah ,(2) apakah
konsumen terlibat dalam pencarian informasi dan evaluasi merek-merek alternatif
secara mendalam atau melakukan pengambilan keputusan secara
rutin. Pembeli yang berbeda
mungkin terlibat dalam jenis proses pengambilan keputusan yang berbeda bergantung pada sejauh
apakah keterlibatan dalam
produk. Sebuah produk yang bagi seorang konsumen memerlukan keterlibatan yang tinggi mungkin
hanya membutuhkan keterlibatan yang rendah bagi pembeli yang
lain.
Hipotesis
Berdasarkan
perumusan masalah diatas
maka hipotesis penelitian
ini dirumuskan sebagai
berikut :
- Faktor – faktor merek, kualitas, promosi, harga, desain, dan nilai jual kembali diduga berpengaruh terhadap minat beli konsumen sepeda motor Merek Honda Vario.
- Faktor merek, kualitas, promosi, harga, desain, dan nilai jual kembali berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen sepeda motor Merek Honda Vario.
Metode Penelitian
Lokasi dan Objek Penelitian
Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti
mengambil lokasi di Kota Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam.Dan
objek yang diteliti adalah sepeda motor
merek honda vario.
Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik
sepeda motor Honda merek
Vario yang ada di Kota Lhokseumawe yang berjumlah 2.747 orang. Umar (2005), menyatakan
untuk menentukan berapa minimal
jumlah sampel yang dibutuhkan jika
ukuran populasi tersebut diketahui maka dapat digunakan rumus Slovin.
Mengingat banyak
jumlah populasi yang ada maka tehnik
penentuan sampel yang akan dipergunakan
dalam penelitian ini adalah adalah dengan
menggunakan tehnik pengambilan sampel
rumus Slovin dalam Umar (2005) yaitu :
N
n =
1 + Ne²
Keterangan :
n = Ukuran
sampel
N = Ukuran
Populasi
e = Persen
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan ( dalam penelitian ini digunakan 10 % atau 0.1)
Dengan demikian jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah :
2.747
n = --------------- = 96.48
1 + 2.747
(0.1)²
= 96
responden
Tehnik sampling
yang akan digunakan adalah dengan tehnik Incidental Sampling yaitu
responden yang kebetulan dijumpai atau dapat di jumpai.
1.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan dalam butir – butir
yang ada dalam daftar pertanyaan ketika mendefinisikan suatu variabel. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang
tinggi dimana instrumen dapat
dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur, Ghozali, (2002).
2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas atau kehandalan menunjukkan sejauh mana
suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Uji Realibilitas adalah untuk mengetahui konsistensi
reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisiten atau stabil dari waktu ke waktu, Ghozali (2002).
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui faktor – faktor
yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap
sepeda motor merek honda vario,
maka penulis menggunakan analisis
regresi berganda dengan persamaan
sebagai berikut :
Y = a +b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+
b6X6+ e
Dimana :
Y = Minat beli
Konsumen
a = intercept/ konstanta
b1,b2,b3,b4,b5,b6 = Koefisien regresi
e =
Standar error (kesalahan penduga / variabel yang tidak diteliti)
X1 =
Merek
X2 =
Kualitas
X3 =
Promosi
X4 =
Harga
X5 =
Desain
X6 =
Nilai jual kembali
Kriteria pengujian :
Ho :
Merek, kualitas, promosi, harga, desain
dan nilai jual kembali tidak berpengaruh positif terhadap minat
beli konsumen sepeda motor merek Honda
Vario di Kota Lhokseumawe.
Ha : Merek, kualitas, promosi,harga, desain, dan
nilai jual kembali berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen sepeda motor merek Honda Vario di Kota Lhokseumawe.
Uji secara Simultan ( Uji-F)
Pengujian dengan
uji F dengan tingkat kepercayaan 95%
atau ά = 0,05, apabila hasil perhitungan nilai signifikan F lebih kecil dari ά
= 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini bahwa variabel-variabel
independennya secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, sebaliknya jika
signifikan F lebih besar dari ά = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini
bahwa variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel
dependennya.
Uji secara Parsial (Uji-t).
Apabila hasil uji
t dengan tingkat kepercayaan (convidence interval) sebesar 95% atau ά
=0,05 dan nilai signifikan t lebih kecil dari ά = 0,05 maka Ho ditolak,
variabel - variabel-variabel independen.
Pengujian Asumsi Klasik
Untuk uji asumsi klasik
digunakan beberapa uji berikut ini seperti yang dikemukakan oleh Ghozali
(2002), yaitu sebagai berikut :
Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau mendekati normal, bias dianggap normal, bias dilakukan uji Normality Plot yaitu menggunakan grafik
PP-Plot. Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji normality Plot dengan
dasar pengmbilan keputusan melihat
grafik PP-Plot dengan melihat sebaran
data yang bergerombol disekitar garis
uji yang mengarah kekanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari
sebaran data.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah
kejadian yang
menginformasikan terjadinya
hubungan diantara variabel-variabel
bebas dan hubungan yang terjadi adalah
cukup besar , dan ini akan mempengaruhi
bias atau tidaknya kesimpulan suatu analisis regresi berganda.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
ini timbul pada saat asumsi bahwa
varian dari faktor alat adalah konstan untuk semua variabel bebas
yang tidak terpenuhi, jika varian tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas dan untuk
mendeteksi ada tidaknya terjadi heterokedastisitas dalam model regresi digunakan analisis residual yang berupa grafik dengan
dasar pengambilan keputusan jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang tidak teratur maka ini sudah terjadi
heteroskedastisitas.
Karakteristik Responden
Karakteristik
responden mengambarkan identitas responden di lihat dari jenis kelamin, usia, status
perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan responden.
Data mengenai karakteristik
responden diperoleh dari
hasil penyebaran kuesioner terhadap
96 responden yang
menggunakan sepeda motor merek
Honda Vario di Kota Lhokseumawe.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel -1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
No
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1
2
|
Pria
Wanita
|
25
71
|
26.04
73.96
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Karakteristik responden
berdasarkan Jenis kelamin dikelompokkan kedalam dua
kelompok yaitu kelompok pria dan kelompok wanita sebagaimana
yang ditampilkan pada Tabel -1 di atas dan dapat ditunjukkan bahwa dari
96 responden sebagian besar adalah
wanita yang berjumlah 71
responden (73.96 %) dan selebihnya adalah
responden pria yang berjumlah 25
responden (26.04%).
Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
Dari
Tabel- 2 di bawah ini terlihat bahwa usia responden didominasi
oleh usia antara 31- 40
tahun yang berjumlah 47 responden
( 48.95%), usia 20- 30 tahun dan
usia 41 – 50 tahun, masing – masing
berjumlah 25 (26.04%) dan 22 (22.92 %) serta 2 Responden yang berusia diatas 51 tahun
( 2.08%).
Tabel
- 2
Distribusi Frekuensi Usia Responden
No
|
Usia (tahun)
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1
2
3
4
|
20 - 30
31 - 40
41 – 50
> 51
|
25
47
22
2
|
26.04
48.95
22.92
2.08
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Karakteristik Responden
Berdasarkan Status Perkawinan
Dilihat dari status
perkawinan terlihat bahwa
responden yang sudah berkeluarga lebih
dominan sebagaimana yang ditampilkan
dalam Tabel -3 berikut ini.
Tabel
- 3
Distribusi
Frekuensi Status Perkawinan Responden
No
|
Status Perkawinan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1
2
|
Belum Kawin
Kawin
|
23
73
|
23.95
76.04
|
Jumlah
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian,
2009 (Data Diolah)
Dari Tabel -3 di atas menunjukan bahwa status perkawinan responden lebih didominasi oleh yang sudah berkelurga (kawin) yaitu
sebanyak 73 responden atau 76.04% sedangkan sisanya adalah responden yang belum berkeluarga (belum kawin) yaitu sebanyak 23 Responden atau 23.95 %.
Karakteristik
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Untuk karakteristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan dapat dilihat
pada Tabel - 4 berikut :
Tabel
- 4
Distribusi
Frekuensi Tingkat Pendidikan
Responden
No
|
Pendidikan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1
2
3
4
5
|
SLTP
SLTA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
|
6
45
26
18
1
|
6.25
46.87
27.08
18.75
1.04
|
Jumlah
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari
Tabel - 4 di atas terlihat bahwa
tingkat pendidikan dari responden didominasi oleh responden
yang berpendidikan tingkat
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yaitu sebanyak 45 responden atau 46.87
%, sementara responden tamatan SLTP sebanyak
6 responden atau 6.25 % dan
responden tamatan Diploma sebanyak 26 responden (27.08 %).
Sementara responden dengan tingkat
pendidikan Sarjana dan Pascasarjana
masing – masing berjumlah 18 dan 1 responden atau 18.75 % dan 1.04 %.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel - 5
Distribusi
Frekuensi Pekerjaan Responden
No
|
Jenis Pekerjaan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1
2
3
4
|
Pegawai Negeri/ TNI/POLRI
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Ibu rumah tangga
|
36
26
23
11
|
37.5
27.09
23.95
11.46
|
Jumlah
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan
Tabel - 5 di atas dapat dijelaskan bahwa pekerjaan responden yang bekerja
sebagai pegawai negeri
sipil/TNI/POLRI sebanyak 36 responden atau 37.5 %. Sementara karyawan swasta dan Wiraswasta
masing – masing berjumlah 26 dan
23 responden atau 27.09 % dan
23.95 %. Sedangkan responden yang
pekerjaannya sebagai ibu rumah
tangga berjumlah 11 responden atau 11.46 %.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Untuk
tingkat pendapatan responden berikut
Tabel - 6 di bawah ini.
Tabel - 6
Distribusi
Frekuensi Tingkat Pendapatan
Responden
No
|
Tingkat Pendapatan
|
Jumlah
|
Persentase
(%)
|
1
2
3
|
Rp. 1.000.000 - Rp. 1.599.999.
Rp. 1.600.000 - Rp. 1.999.999.
> Rp. 2.000.000.
|
14
35
47
|
14.59
36.46
48.95
|
Jumlah
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari
Tabel -6 di atas menunjukan bahwa
tingkat pendapatan dari responden didominasi oleh responden
dengan tingkat pendapatan diatas
lebih dari Rp. 2.000.000 yang berjumlah
47 responden atau 48.95 %, sementara
responden dengan pendapatan Rp. 1.600.000 - Rp. 1.999.999 dan Rp. 1.000.000-Rp. 1.599.999 masing – masing sebanyak 35 dan 14 responden atau 36.46 % dan 14.59 %.
Penjelasan Jawaban Responden
Untuk mengetahui
pengaruh faktor merek, faktor kualitas, faktor promosi, faktor harga,
faktor desain dan faktor nilai jual kembali
terhadap minat beli konsumen
sepeda motor merek honda vario, digunakan analisis kuantitatif dengan
metode regresi linier berganda, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh dari
variabel bebas (independen) yaitu
Merek(X1), Kualitas (X2), Promosi (X3), Harga (X4), Desain (X5) serta
Nilai Jual Kembali (X6) terhadap
variabel terikat yaitu Minat Beli
Konsumen (Y). Berikut diuraikan masing – masing dari
variabel tersebut yang merupakan
hasil dari jawaban responden.
Penjelasan Jawaban
Responden Atas Variabel Merek
Variabel merek adalah faktor yang
memberikan salah satu pengaruh terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda
motor merek Honda Vario. Merek adalah faktor
yang berhubungan dengan cara pandang terhadap produk yang dipasarkan yang
membedakan dengan produk pesaing. Faktor
merek terdiri dari indikator : Merek sepeda motor Honda vario mencerminkan
kualitasnya, merek berpengaruh terhadap status sosial, merek mencerminkan gaya hidup, merek
mencerminkan banyaknya sepeda motor yang sudah dibeli sebelumnya dan
merek sepeda motor Honda vario adalah merek yang mudah di jumpai.
Dari
hasil penelitian tentang tanggapan responden terhadap variabel merek dapat dilihat
pada Tabel -7 berikut ini :
Tabel -7
Tanggapan Responden
Terhadap Indikator Variabel Merek
No
|
Pernyataan
|
Kategori
|
T
o
t
a
l
|
%
|
|||||||||
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
||||
1
|
Merek sepeda motor vario
mencerminkan kualitasnya
|
41
|
42.7
|
55
|
57.3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Merek berpengaruh terhadap
status sosial
|
34
|
35.4
|
49
|
51
|
11
|
11.5
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
Merek yang mencerminkan
gaya hidup
|
37
|
38.5
|
46
|
47.9
|
12
|
12.5
|
1
|
1
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Sesuai dengan merek yang sudah dibeli sebelumnya
|
28
|
29.2
|
58
|
60.4
|
9
|
9.4
|
0
|
0
|
1
|
1
|
96
|
100
|
5
|
Merek yang mudah dijumpai
|
50
|
52.1
|
43
|
44.8
|
3
|
3.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil
Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari
Tabel - 7 di atas bisa dijelaskan bahwa tanggapan responden tentang indikator
merek sepeda motor honda vario
mencerminkan kualitasnya adalah sebagai berikut : Responden yang menjawab sangat setuju 41 responden ( 42.7
%), setuju 55 ( 57.3 %). Tanggapan
responden atas indikator merek
berpengaruh terhadap status sosial adalah
sebanyak 34 (35,4 %) responden
menjawab sangat setuju, 49 (51 %)
responden menjawab setuju, 11 (11.5 )
responden menjawab kurang setuju dan 2
(2.1) responden menjawab tidak
setuju. Indikator merek mencermikan gaya
hidup dari hasil sebaran kuisioner diperoleh
jawaban 37 (38.5 %) responden
menjawab sangat setuju, 46 (47.9% ) menjawab setuju, 12 (12.5) responden
menjawab kurang setuju, dan hanya 1 ( 1% ) responden menjawab tidak setuju. Tanggapan responden
atas pernyataan sesuai dengan merek yang sudah dibeli sebelumnya adalah 28 (29. 2 %) responden menjawab sangat setuju, 58 (60.4 %) responden menjawab setuju,
9 (9.4 %) responden menjawab kurang
setuju dan 1 (1%) responden yang menjawab sangat tidak setuju.Tanggapan atas
pernyataan merek yang mudah dijumpai
adalah 50 responden menjawab sangat
setuju (52.1%), 43 responden menjawab setuju (44.8 %), 3 responden menjawab kurang setuju (3.1%),
dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak
setuju.
Penjelasan Jawaban
Responden Atas Variabel Kualitas
Variabel Kualitas adalah faktor yang
memberikan salah satu pengaruh terhadap
minat beli konsumen sepeda motor merek honda
vario. Kualitas adalah faktor yang berhubungan dengan daya tahan yang mencerminkan
keseluruhan ciri serta sifat suatu produk yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
bagi konsumen. Dari hasil penelitian tentang
tanggapan responden terhadap
varibel kualitas dapat diperlihatkan pada Tabel - 8 berikut ini :
Tabel - 8
Tanggapan Responden
Terhadap Indikator Variabel Kualitas
No
|
Item
No
|
Kategori
|
Total
|
%
|
|||||||||
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
||||
1
|
Ketangguhan dari mesin honda vario
|
38
|
39.6
|
58
|
60.4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Kualitas dari honda vario dapat diandalkan
|
50
|
52.1
|
45
|
46.9
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
Suku cadang yang mudah dijumpai
|
41
|
42.7
|
49
|
51.0
|
4
|
4.2
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Kenyamanan saat berkenderaan
|
49
|
51.0
|
45
|
46.9
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
5
|
Getaran mesin yang stabil
|
24
|
25
|
65
|
67.7
|
7
|
7.3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Tanggapan responden
terhadap pernyataan ketangguhan
dari mesin honda vario dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : Responden yang menjawab dengan sangat setuju sebanyak 38 (39.6 %) dan
responden yang menjawab setuju
sebanyak 58 ( 60.4 %).
Tanggapan responden
terhadap indikator kualitas dari honda vario dapat diandalkan adalah
sebagai berikut : responden yang
menjawab sangat setuju 50
responden (52.1 %), setuju 45 (46.9 %)
dan sisanya 1 (1.0 %) responden kurang
setuju, sedangkan yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak
ada ( 0 %).
Tanggapan responden
terhadap indikator suku cadang
yang mudah dijumpai dari 96 responden yang diberi pertanyaan adalah
sebagai berikut : responden yang
menjawab sangat setuju dan setuju masing – masing 41 (42.7 %) dan 49 ( 51 %) dan sisanya sebanyak
4 responden ( 4.2 % ) yang
menjawab kurang setuju dan 2 (2.1
%) responden menjawab tidak setuju.
Tanggapan responden
terhadap indikator kenyamanan
pada saat berkenderaan menunjukan bahwa
responden yang menjawab sangat
setuju 49 responden (51 %), setuju 45 (46.9 %) dan sisanya 2 (2.1 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Tanggapan responden
terhadap indikator getaran mesin yang stabil menunjukan bahwa
responden yang menjawab sangat
setuju 24 responden (25 %), setuju 65 (67.7 %) dan sisanya 7 (7.7 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Penjelasan Jawaban Responden Atas
Variabel Promosi
Dari hasil penelitian
tentang tanggapan responden terhadap variabel promosi dapat
dilihat pada Tabel - 9 berikut
ini :
Tabel - 9
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Variabel Promosi
No
|
Pernyataan
|
Kategori
|
Total
|
%
|
|||||||||
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
||||
1
|
Daya tarik dari pesan iklan papan reklame
|
33
|
34.4
|
61
|
63.5
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Saudara mengenal honda
vario dari pesan media cetak
|
25
|
26
|
67
|
69.8
|
4
|
4.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
Saudara mengenal honda
vario dari pesan iklan media
elektronik
|
55
|
57.3
|
31
|
32.3
|
10
|
10.4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Saudara
mengenal honda vario dari brosur
|
20
|
20.8
|
68
|
70.8
|
8
|
8.3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
5
|
Saudara mengenal honda vario dari pameran
|
27
|
28.1
|
66
|
68.8
|
3
|
3.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
6
|
Membeli karena daya
tarik hadiah
|
27
|
28.1
|
67
|
69.8
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Faktor promosi berhubungan dengan
berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk yang
dijual. Ada beberapa media yang digunakan untuk
menyebarkan informasi ( periklanan ) ini, antara lain melalui
poster – poster yang di pasang
tempat – tempat pinggir jalan atau di
tempat – tempat strategis.
Dari
tabel - 9 menunjukan, tanggapan
responden terhadap pertanyaan daya tarik
melalui papan iklan adalah sebagai
berikut : Responden menjawab sangat
setuju dan setuju masing - masing
sebanyak 33 responden ( 34.4 %) dan
61 responden (63.5 %) dan sisanya
sebanyak 2 responden (2.1% ) menjawab kurang setuju. Tanggapan responden
terhadap pertanyaan saudara mengenal honda vario dari pesan media cetak
adalah 25 responden ( 26 %) menjawab
sangat setuju, 67 responden ( 69.8 % ) menjawab setuju dan sisanya
4 responden ( 4.2 %) menjawab
kurang setuju.
Tanggapan
responden terhadap indikator
saudara mengenal honda vario dari pesan
iklan media elektronik adalah sebagai
berikut : responden yang menjawab sangat
setuju dan setuju masing – masing 55
(57.3 %) dan 31 ( 32.3 %) dan
sisanya sebanyak 10
responden ( 10.4 % ) yang
menjawab kurang setuju.
Tanggapan responden
terhadap indikator saudara mengenal
honda vario dari brosur adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju 20 responden (20.8 %), setuju 68 (70.8 %) dan sisanya 8 (8.3 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Tanggapan responden
terhadap indikator saudara
mengenal honda vario dari pameran
adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju dan setuju masing
– masing 27 (28.1 %) dan 66 ( 68.8 %) dan sisanya sebanyak
3 responden ( 3.1 % ) yang
menjawab kurang setuju.
Tanggapan responden
terhadap indikator membeli karena daya tarik hadiah adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju 27 responden (28.1 %), setuju 67 (69.8 %) dan sisanya 2 (2.1 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Penjelasan Jawaban
Responden Atas Variabel Harga
Variabel harga adalah faktor yang memberikan pengaruh terhadap minat beli konsumen sepeda motor merek Honda vario. Harga
merupakan faktor nilai pengganti terhadap nilai guna yang
diberikan terhadap sepeda motor merek Honda vario.
Hasil
penelitian terhadap tanggapan responden
mengenai variabel harga pada Tabel -10 menunjukan tanggapan responden
terhadap indikator harga jual dari
honda vario yang terjangkau adalah
sebagai berikut : responden yang
menjawab sangat setuju dan setuju masing – masing 30 (31.3 %) dan 62 ( 64.6 %) dan sisanya sebanyak 4
responden (4.2 % ) yang menjawab
kurang setuju.
Tanggapan responden
terhadap indikator harga honda vario
lebih mahal dibanding merek lain
adalah sebagai berikut :
responden yang menjawab sangat
setuju 24 responden (25 %), setuju 67 (69.8 %) dan sisanya 5 (5.2 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Tanggapan responden
tentang indikator saudara membeli
honda vario sesuai kemampuan anda
adalah sebagai berikut :
responden yang menjawab sangat setuju
dan setuju masing – masing 26 (27.1 %)
dan 54 ( 56.3 %) dan sisanya sebanyak
16 responden ( 16.7 % ) yang
menjawab kurang setuju.
Tabel -10
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Variabel Harga
No
|
Pernyataan
|
Kategori
|
Total
|
%
|
|||||||||
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
||||
1
|
Harga jual dari
honda vario yang terjangkau
|
30
|
31.3
|
62
|
64.6
|
4
|
4.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Harga honda vario
lebih mahal dibanding merek lain
|
24
|
25
|
67
|
69.8
|
5
|
5.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
Saudara
membeli honda vario sesuai kemampuan
anda
|
26
|
27.1
|
54
|
56.3
|
16
|
16.7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Honda vario memiliki harga jual yang
lebih tinggi
|
19
|
19.8
|
71
|
74
|
5
|
5.2
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
5
|
Harga dari honda vario yang berviariasi
|
29
|
30.3
|
61
|
63.5
|
5
|
5.2
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Tanggapan responden
tentang indikator honda vario memiliki harga jual yang
lebih tinggi adalah sebagai
berikut : responden yang menjawab sangat
setuju 19 responden (19.8 %),
setuju 71 (74 %) dan sisanya menjawab kurang setuju dan tidak setuju
masing – masing masing – masing 5 (5.2 %) dan 1 ( 1.0%).
Tanggapan responden
terhadap indikator harga dari honda vario yang berviariasi adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju dan setuju masing
– masing 29 (30.3 %) dan 61 ( 63.5 %) dan sisanya sebanyak 5
responden (5.2 % ) menjawab
kurang setuju dan 1 responden menjawab tidak setuju (1.0 %)
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Desain
Variabel
Desain adalah faktor yang memberikan
salah satu pengaruh kepada perilaku konsumen dalam mempengaruhi minat
beli konsumen sepeda motor Honda
merek vario. Variabel Desain merupakan
faktor yang berhubungan dengan
bentuk atau model dari sepeda motor merek Honda vario.
Tanggapan
responden terhadap desain honda vario sesuai dengan kemajuan tehnologi seperti yang terdapat dalam Tabel- 11 di bawah adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju adalah 61 (63.5
%) dan sisanya 35 ( 36.5 %) responden menjawab setuju.
Tanggapan
responden terhadap indikator desain yang sesuai untuk pria dan wanita
adalah sebagai berikut : responden
yang menjawab sangat setuju 67 responden (69.8 %), setuju 27 (28.1 %) dan sisanya 2 (2.1 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Tanggapan
responden terhadap indikator
desain yang sesuai dengan selera muda
adalah sebagai berikut :
responden yang menjawab sangat setuju
dan setuju masing – masing 50 (52 %) dan
40 ( 41.7 %) dan sisanya sebanyak 6 responden (6.3 % ) yang menjawab kurang setuju.
Tanggapan
responden terhadap indikator
desain warna yang sesuai dengan bodi keseluruhan adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju 58 responden (60.4 %), setuju 37 (38.5 %) dan sisanya menjawab kurang setuju 1 responden (1.0 %).
Tanggapan
responden terhadap indikator
kesesuain pandangan atas keseluruhan desain
dari honda vario adalah sebagai
berikut : responden yang menjawab sangat
setuju dan setuju masing – masing 55 (57.3 %) dan 40 ( 41.7 %) dan sisanya 1
responden (1.0 % ) menjawab
kurang setuju.
Tabel
-11
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Variabel Desain
No
|
Item
No
|
Kategori
|
Total
|
%
|
|||||||||
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
||||
1
|
Desain honda vario sesuai dengan kemajuan tehnologi
|
61
|
63.5
|
35
|
36.5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Desain yang sesuai untuk pria dan wanita
|
67
|
69.8
|
27
|
28.1
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
Desain yang sesuai
dengan selera muda
|
50
|
52
|
40
|
41.7
|
6
|
6.3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Desain warna yang sesuai dengan bodi keseluruhan
|
58
|
60.4
|
37
|
38.5
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
5
|
Kesesuain pandangan atas keseluruhan desain dari honda vario
|
55
|
57.3
|
40
|
41.7
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian,
2009 (Data Diolah)
Penjelasan Jawaban Responden Atas
Variabel Nilai Jual Kembali
Variabel Nilai jual Kembali adalah faktor yang
memberikan pengaruh terhadap minat beli
consumen sepeda motor merek honda vario. Nilai jual kembali
merupakan faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan konsumen sepeda motor honda vario terhadap harga jual
kembali.
Dari Tabel -12
dibawah ini tentang tanggapan responden terhadap variabel nilai jual kembali
diperlihatkan sebagai berikut :
Tabel -12
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Variabel Nilai Jual Kembali
No
|
Item
No
|
Kategori
|
Total
|
%
|
|||||||||
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
Frk
|
%
|
||||
1
|
Konsumen puas
terhadap nilai jual kembali honda
vario
|
49
|
51
|
45
|
46.9
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Nilai jual kembali yang tetap tinggi dibanding merek
lain
|
12
|
12.5
|
81
|
84.4
|
2
|
2.1
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
Perkiraan nilai jual
kembali dimasa mendatang
|
7
|
7.3
|
68
|
70.8
|
21
|
21.9
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Honda vario bekas mudah untuk dijual kembali
|
15
|
15.6
|
77
|
80.2
|
4
|
4.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari
Tabel -12 bisa dijelaskan bahwa
tanggapan responden terhadap indikator- indikator dari nilai jual kembali ( resale
value) sepeda motor Honda Vario
adalah terhadap pernyataan konsumen memiliki kepuasan terhadap nilai jual kembali
adalah sebagai berikut : Responden yang
menjawab sangat setuju 49 responden ( 51 %), setuju 45 ( 46.9 %). Tanggapan responden atas indikator harga jual yang tetap
tinggi dibanding dengan merek lain adalah
sebanyak 12 (12.5 %) responden
menjawab sangat setuju, 81 (84.4 %)
responden menjawab setuju dan sisanya sebanyak 2 (2.1% ) responden menjawab
kurang setuju. Indikator harga jual dari honda vario yang dapat
diperkirakan dimasa mendatang ( item no.35 ), dari hasil sebaran kuisioner
diperoleh jawaban 7 (7.3 %) responden menjawab sangat setuju,
68 (70.8 % ) menjawab setuju dan sebanyak
21 (21.9) responden menjawab kurang setuju. Tanggapan responden atas indikator sepeda motor Honda Vario yang bekas
mudah untuk dijual kembali adalah 15
(15.6 %) responden menjawab sangat
setuju, 77 (80.2 %) responden menjawab setuju
sedangkan sisanya 4 (4.2 %) responden
menjawab kurang setuju.
Penjelasan Jawaban Responden Atas
Variabel Minat Beli Konsumen
Variabel Minat Beli n konsumen adalah
tindakan – tindakan konsumen yang
secara langsung didalam
memperoleh sepeda motor merek Honda Vario yang mereka inginkan,
memutuskan membeli serta menggunakan
sepeda motor tersebut.
Tabel
-13
Tanggapan Responden Terhadap Indikator
Minat Beli Konsumen
No
|
Item
No
|
Kategori
|
Total
|
%
|
|||||||||
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Kurang
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
|||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
||||
1
|
Merek memenuhi kebutuhan
|
51
|
53.1
|
44
|
45.8
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
2
|
Berusaha mencari informasi tambahan sebelum membeli
|
57
|
59.4
|
38
|
39.6
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
3
|
membandingkan dengan
merek lain sebelum membeli
|
53
|
55.2
|
42
|
43.8
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
4
|
Membandingkan mutu
dengan mutu merek lain
|
57
|
59.4
|
38
|
39.6
|
1
|
0.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
5
|
membandingkan promosi honda vario dengan promosi merek
lain
|
21
|
21.9
|
57
|
59.4
|
16
|
16.7
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
96
|
100
|
6
|
membandingkan harga honda vario dengan harga merek lain
|
41
|
42.7
|
54
|
56.3
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
7
|
membandingkan desain merek vario dengan desain merek
lain
|
70
|
72.9
|
25
|
26
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
8
|
membandingkan
nilai jual kembali dari honda
merek vario dengan merek lain
|
13
|
13.5
|
69
|
71.9
|
14
|
14.6
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
9
|
Honda vario secara keseluruhan dilihat dari merek,
kualitas, promosi, harga, desain dan
nilai jual mempengaruhi keputusan
membeli
|
52
|
54.2
|
43
|
44.8
|
1
|
1.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
10
|
Saudara merasa
puas setelah membeli
|
57
|
59.4
|
37
|
38.5
|
2
|
2.1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
11
|
akan menganjurkan
pemakaian honda vario kepada teman –
teman anda
|
22
|
22.9
|
62
|
64.6
|
12
|
12.5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
96
|
100
|
Sumber : Hasil Penelitian,
2009 (Data Diolah)
Dari
Tabel -13 menunjukan tanggapan responden
terhadap indikator dari merek honda vario adalah merek yang dapat
memenuhi kebutuhan adalah sebagai
berikut : responden yang menjawab sangat setuju dan setuju masing – masing sebanyak sebanyak
51 (53.1 %) dan 44 (45.8 %) dan sisanya sebanyak 1 (1.0 %) responden menjawab kurang
setuju. Dan tanggapan responden
terhadap indikator berusaha mencari informasi tambahan sebelum
membeli adalah sebanyak
57 (59.4 %) menjawab sangat setuju,
setuju 38 (39.6 %) serta 1 responden menjawab kurang setuju (1.0 % ). Sementara
tanggapan responden terhadap indikator
membandingkan dengan merek lain sebelum membeli adalah yang menjawab sangat setuju 53 responden ( 55.2
%), setuju 42 ( 43.8 %) dan 1 responden
yang kurang setuju (1.0 %). Tanggapan responden
atas indikator membandingkan mutu dengan mutu merek lain adalah sebanyak
57 (59.4 %) responden menjawab sangat setuju, 38 (39.6 %) responden menjawab setuju dan sisanya sebanyak 1 (1.0 % ) responden
menjawab kurang setuju. Indikator dari membandingkan promosi honda vario dengan promosi merek lain
dari hasil sebaran kuisioner diperoleh
jawaban 21 (21.9 %) responden
menjawab sangat setuju, 57 (59.4 % ) menjawab setuju dan sebanyak 16 (16.7) responden menjawab kurang setuju
dan 2 responden menjawab
tidak setuju (2.1). Tanggapan responden terhadap indikator membandingkan harga honda vario dengan harga merek lain
adalah 41 (42.7 %) responden menjawab sangat setuju, 54 (56.3. %)
responden menjawab setuju sedangkan
sisanya 1 (1.0 %) responden menjawab
kurang setuju. Tanggapan
responden terhadap indikator membandingkan desain merek vario
dengan desain merek lain adalah sebagai
berikut : responden yang menjawab sangat
setuju adalah 70 (72.3 %) dan sisanya
menjawab setuju dan kurang setuju
masing – masing 25 ( 26 %) dan 1
(1.0%). Tanggapan responden terhadap
indikator membandingkan nilai
jual kembali dari honda merek vario
dengan merek lain adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju 13 responden (13.5 %), setuju 69 (71.9 %) dan sisanya 14 (14.6 %) kurang setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada ( 0 %).
Tanggapan responden
terhadap indikator honda vario secara keseluruhan dilihat dari merek,
kualitas, promosi, harga, desain dan
nilai jual kembali mempengaruhi keputusan saudara untuk membeli adalah
sebagai berikut : responden yang
menjawab sangat setuju dan setuju masing – masing 52 (54.2 %) dan 43 ( 44.8 %) dan sisanya sebanyak
1 responden (1.0 % ) yang
menjawab kurang setuju.
Tanggapan responden
terhadap saudara merasa puas
setelah membeli adalah sebagai
berikut : responden yang menjawab sangat
setuju 57 responden (59.4 %),
setuju 37 (38.5 %) dan sisanya menjawab kurang setuju 2 responden (2.1 %).
Tanggapan responden
terhadap indikator saudara akan menganjurkan pemakaian honda vario kepada teman – teman anda
adalah sebagai berikut : responden yang menjawab sangat setuju dan setuju masing
– masing 22 (22.9 %) dan 62 ( 64.6.7 %)
dan sisanya 12 responden (12.5 % ) menjawab kurang setuju.
Pengujian Asumsi Klasik
Hipotesis Pertama
Uji
asumsi klasik dilakukan untuk menguji bahwa
model analisis yang digunakan telah memenuhi persyaratan dan
dengan tujuan untuk
memastikan bahwa analisis linear
berganda dapat digunakan
atau tidak .
Hasil Uji Normalitas Data
Uji
Normalitas Data adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal . Untuk uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Pengujian
normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara menguji analisis grafik yang dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan melihat grafik histogram dan
dengan normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif
dari ditribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal,
jika ditribusi data residual normal maka garis
yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
N
Gambar -1. Histogram Data Konsumen
Sumber : Hasil
Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar - 2. Normal P-P Plot Data Konsumen
Sumber : Hasil Penelitian,
2009 (Data Diolah)
Dari grafik
Histogram dan P-P Plot pada
Gambar - 1 dan - 2 di atas menunjukkan
bahwa grafik histogram
memberikan pola distribusi yang normal artinya tidak menceng kekiri maupun ke kanan sedangkan grafik normal PP.Plot terlihat bahwa titik – titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, dengan demikian maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
data sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan bila
grafik histogram memberikan
pola distribusi yang menceng ke
kiri maupun ke kanan dan grafik PP-Plot datanya menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Suatu model yang baik
seharusnya tidak terjadinya korelasi di antara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi maka dapat dilihat dengan memperhatikan sebagai berikut :
- Jika nilai %yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel – variabel independen banyak yang tidak signifikan.
- Dengan menganalisis matrik korelasi variabel independen, jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi ( umumnya diatas 0.90), maka maka hal ini indikasi adanya multikolonieritas.
- Multikolinearitas dapat juga dengan melihat nilai toleransi dan lawannya variance inflation factor (VIF). Jika nila tolerance < 0.10 atau VIF > 10 berarti terdapat multikolonieritas.
Tabel - 14
Collinearity Statistics Hasil Uji Hipotesis Pertama
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted Square
|
Std.Error of
Estimate
|
1
|
.803a
|
.645
|
.621
|
.21544
|
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Tabel - 15
Collinearity
Statistics
Untuk Data Faktor – Faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Sepeda Motor Merek Honda
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari hasil pengujian pada Tabel -14 menunjukan bahwa nilai R² hasil estimasi model regresi terlihat bahwa
R² adalah sebesar 64,5 % ini berarti tidak terjadinyanya
multikolonieritas. Sedangkan dari Tabel -15
di atas menunjukkan hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki
nilai tolerance kurang dari 0.10, ini menunjukan tidak ada
korelasi antar variabel independen
yang nilainya melebihi 95 %. Hasil perhitungan nilai Variance Inflantion Factor (
VIF) juga menunjukan hal yang sama
bahwa tidak ada diantara variabel yang mempunyai
nilai VIF lebih dari 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolonieritas antar
variabel independen dalam model regresi.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka di sebut homokedastisitas
dan apabila berbeda maka disebut heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidak terjadinya heteroskedastisitas,
diantaranya adalah dengan melihat
grafik plot yaitu apabila
ada pola tertentu seperti titik –
titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka hal ini
mengidentifikasikan telah
terjadinya heteroskedastisitas, dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar - 3. Scatter Plot
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari
gambar di atas memperlihatkan
bahwa tidak ada terbentuknya pola yang
jelas dari scaterplot, serta titik –titiknya menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, dengan demikian dari
Gambar - 3 di atas menunjukan
tidak terjadinya heteroskedastisitas.
Analisis Faktor – faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen
terhadap sepeda motor merek honda Vario
Hasil estimasi model penelitian dari
faktor – faktor yang mempengaruhi
minat beli konsumen terhadap
sepeda motor merek honda vario pada Tabel -16 menunjukan bahwa.
Tabel- 16
Hasil Regresi Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Minat beli
Sumber : Hasil Penelitian,
2009 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil regresi model penelitian menunjukan
faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap sepeda motor
merek Honda vario di Kota Lhokseumawe yang di tampilkan dalam Tabel -16 di atas, maka persamaan
regresinya adalah sebagai berikut :
Y = 473 +0.218 (X1)+ 0.062(X2) + 0.369(X3) +
0.055(X4) + 0.255(X5) + 0.166(X6)
Tabel -17
Koefisien Determinasi (R²) Model Penelitian
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Goodness of fit dari model regresi dilakukan
sebagai uji keberartian (signifikansi) yang dilakukan dengan melihat nilai determinasi (R²) dari
kemampuan variabel independen untuk
menjelaskan variabel dependen. Hasil uji dari goodness of fit yang ditampilkan pada Tabel -17 di atas menunjukan bahwa untuk model tersebut diperoleh koefisien determinasi sebesar 0.645, ini bermakna
bahwa variansi kemampuan
dari variabel merek, kualitas, promosi, harga, desain dan nilai jual kembali dalam menjelaskan kemampuannya mempengaruhi minat beli konsumen adalah sebesar 64.5 % sedangkan
sisanya sebesar 35.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan kedalam model ini.
Untuk pengujian hipotesis
pertama dilakukan dengan
pengujian secara serempak. Pengujian secara serempak
atau uji F dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel
bebas terhadap variabel terikat. Pengujiannya menggunakan kriteria bila F hitung
lebih besar dari F tabel pada ά b = 0.05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa merek, kualitas, promosi,
harga, desain dan nilai jual
kembali mempengaruhi minat beli
konsumen terhadap sepeda motor
merek honda vario maka dapat diterima.
Tabel -18
Hasil Uji F Hipotesis Pertama
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel -18
di atas menunjukkan bahwa diperoleh
nilai F hitung untuk model adalah sebesar
26.936 sedangkan untuk F Tabel pada df = n – k (96 – 7 = 89 ) dan diperoleh F tabel sebesar 2,18 dengan demikian Fhitung >
Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya keenam variabel bebas yaitu merek, kualitas, promosi, harga, desain dan
nilai jual kembali di atas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli konsumen
sepeda motor merek Honda vario di Kota
Lhokseumawe dengan signifikansi sebesar 0.000.
Pengujian Hipotesis
Kedua dilakukan dengan pengujian secara Parsial
4.5.2.1. PENGARUH
MEREK(X1) TERHADAP MINAT BELI (Y)
Dari Tabel - 16
diketahui nilai signifikansi t pengaruh variabel merek(X1) adalah sebesar
0,002, ini berarti signifikansi t lebih kecil dari ά = 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel merek mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli konsumen . Dari di atas juga diperlihatkan t hitung untuk variabel pengaruh dari merek (X1) adalah sebesar 3.117
pada tabel t dengan df = n – k (96 - 7 = 89) dan tingkat pengujian ά = 0.05 diperoleh t tabel 1980 dengan demikian karena t hitung (3.117) > t tabel ( 1980)
maka merek berpengaruh secara
signifikan terhadap minat beli konsumen sepeda motor merek honda vario di
Kota Lhokseumawe.
Pengaruh Kualitas (X2) terhadap Minat Beli Konsumen (Y)
Berdasarkan Tabel - 16
diketahui bahwa nilai
signifikansi t pengaruh kualitas (X2)
adalah sebesar 0,387, ini berarti bahwa
signifikansi t lebih besar dari ά = 0.05. maka dapat dikatakan bahwa
variabel kualitas secara parsial
tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli . Untuk
perhitungan t hitung untuk variabel
pengaruh dari kualitas (X2) adalah sebesar 0.870 pada tabel t dengan df = n – k (96-7 =
89) dan dengan tingkat pengujian ά = 0.05 diperoleh t tabel 1980 dengan demikian karena t hitung (0.870) < t tabel ( 1980)
maka kualitas tidak berpengaruh signifikan secara statistik terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor merek honda
vario di Kota Lhokseumawe. Namun walaupun secara
parsial variabel kualitas tidak menunjukan nilai yang signifikan tetapi
secara serempak mempunyai pengaruh
yang signifikan.
Pengaruh Promosi (X3) terhadap Minat Beli Konsumen (Y)
Dari Tabel -16 di
ketahui bahwa nilai signifikansi t pengaruh dari promosi (X3) adalah sebesar 0.000 ini menunjukan bahwa
signifikansi t lebih kecil
dari ά = 0.05 dan memberi makna bahwa variabel dari
promosi tersebut adalah berpengaruh
signifikan terhadap minat beli
konsumen sepeda motor merek honda vario di kota Lhokseumawe. Dari
perhitungan secara statistik diperoleh hasil untuk t hitung variabel pengaruh dari promosi (X3) adalah
sebesar 4.180. pada tabel t dengan df =
n – k (96-7 = 89) dan tingkat pengujian ά = 0.05 diperoleh t tabel 1980 dengan demikian karena t hitung (4.180) > t tabel ( 1980)
maka promosi berpengaruh signifikan secara statistik terhadap minat beli konsumen sepeda motor merek honda vario di
Kota Lhokseumawe.
Pengaruh Harga (X4) terhadap Minat
Beli Konsumen (Y)
Dari Tabel -16 di
atas diperoleh t hitung untuk variabel
pengaruh dari harga (X4) adalah sebesar
0.876. Pada tabel t dengan df = n – k (96-7 = 89) dan tingkat pengujian ά = 0.05 diperoleh t tabel 1980 dengan demikian karena t hitung (0.876) < t tabel ( 1980)
maka harga tidak berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap minat beli
konsumen terhadap sepeda motor merek honda vario di Kota Lhokseumawe.
Pengaruh Desain (X5) terhadap Minat Beli Konsumen (Y)
Dari Tabel - 16 di
atas diperoleh t hitung untuk variabel
desain (X5) adalah sebesar 3.642.
Pada tabel t dengan df = n – k (96-7 = 89) dan tingkat pengujian ά = 0.05 diperoleh t tabel 1980 dengan demikian karena t hitung (3.642) > t tabel ( 1980)
maka desain berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap minat beli
konsumen sepeda motor merek honda vario di Kota Lhokseumawe.
Pengaruh Nilai jual kembali
(X6) terhadap Minat Beli Konsumen (Y)
Dari
Tabel -16 di atas diperoleh t hitung
untuk variabel desain (X5) adalah
sebesar 2.060. Pada tabel t dengan df =
n – k (96 - 7 = 89) dan tingkat pengujian ά = 0.05 diperoleh t tabel 1980 dengan demikian karena t hitung (2.060) > t tabel ( 1980)
maka nilai jual kembali berpengaruh
signifikan secara statistik terhadap
minat beli konsumen sepeda motor merek
honda vario di Kota Lhokseumawe.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan , maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian
secara serempak dari variabel
merek, kualitas, promosi, harga, desain dan nilai jual
kembali diperoleh hasil bahwa variable tersebut mempengaruhi
minat beli konsumen terhadap
sepeda motor merek honda
vario di Kota Lhokseumawe, hal ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan F
hitung diperoleh nilai sebesar 26.936
sedangkan untuk F Tabel pada v = n – k
(96 – 7 = 89 ) dan diperoleh
nilai F tabel sebesar 2.18 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa nilai F
tabel pada taraf a= 0.05 adalah Fhitung > Ftabel sehingga H0
ditolak dan H1 diterima, artinya keenam variabel bebas yaitu merek,
kualitas, promosi, harga, desain dan nilai jual kembali di atas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor merek Honda vario di Kota
Lhokseumawe dengan signifikansi sebesar 0.000.
2. Secara parsial
nilai standardized coefficients variabel promosi terhadap minat beli
konsumen sebesar 0.319, lebih besar dari
variabel – variabel lainnya. Artinya faktor
promosi berpengaruh secara
dominan terhadap minat beli
konsumen sepeda motor merek honda vario di kota Lhokseumawe.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka
ada beberapa hal yang menjadi
saran dari peneliti yang mungkin dapat
dilakukan dan bermanfaat bagi pihak otomotif. Adapun saran yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
1. Promosi merupakan faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap minat beli konsumen sepeda motor merek honda
vario di Kota Lhokseumawe hal ini mencerminkan bahwa faktor promosi merupakan
faktor yang sangat menentukan dalam pembelian sepeda motor merek honda
vario. Bagi Produsen hendaknya
memperhatikan faktor promosi terhadap konsumen konsumennya, karena
semakin tinggi tingkat promosi , maka
akan semakin tinggi tingkat informasi
yang diterima masyarakat. Promosi juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Bertitik tolak hasil ini,
pengusaha harus melakukan promosi dengan menggunakan media yang luas seperti
Surat kabar, Televisi, maupun media-media cetak lainnya, sehingga sepeda motor
honda bukan hanya dikenal oleh
masyarakat di Lhokseumawe, tetapi juga dikenal oleh masyarakat dari
daerah-daerah yang lain.
2. Faktor Desain merupakan
faktor pengaruh yang dominan kedua
setelah promosi terhadap minat beli
i konsumen terhadap pembelian sepeda
motor merek honda vario di Kota Lhokseumawe, maka hal ini mencerminkan bahwa
faktor desain merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembelian sepeda
motor merek honda vario. Bertitik tolak dari hasil tersebut, perusahaan hendaknya dalam membuat atau memasar
produknya, harus sangat memperhatikan
dari bentuk dari desain sepeda motor.
Referensi
Assael,
Henry, 1987, Consumer Behavior and
Marketing Action, Fourth Edition PWS, Kent Publishing Company, Boston.
Boyd,
Walker dan Larreche, 2000, Manajemen
Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global,
Erlangga, Jakarta.
Engel,
James F, et.al, 1994, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa
Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta.
Juran J.M. dan
Griya, F.M. 1993. Quality Planning and
Analysis. 3 ED. Singapore: Mic-Graw Hill.Inc.
Ghozali, Imam, 2002, Analisis Multivariat dengan
Program SPSS, Edisi Kedua, Universitas Diponegoro, Semarang.
Joesron Suhartati dan Fathorrozi,2003,Teori Ekonomi
Mikro : Salemba Empat, Jakarta.
Keegan,
Warren J, and Mark, 1997, Principle of
Global Marketing, Engle wood
Kerlinger,
Fred N, 1995, Asas-asas Penelitian Behavioral, Edisi Ketiga, Cetakan
Keempat, Penerjemah Landung R, Simatupang,Gajah Mada University, Yogyakarta.
Kotler,
Philip, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian, Edisi Keenam, Jilid
1, Penerjemah Herujati Purwoko, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2000, Marketing Management, The Millnennium
Edition 1, Prentice Hall International,
Inc
Mowen,John dan
Michael Minor, 2002, Perilaku
Konsumen, Jilid 1, Alih Bahasa Dwi Kartini Yahya, Erlangga, Jakarta .
_________________________, Perilaku Konsumen, Jilid 2, Alih Bahasa Dwi Kartini Yahya, Erlangga,
Jakarta .
Nazir, Moh, 1999, Metode Penelitian,
Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta
Peter, J. Paul, 2000, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Penerbit: Erlangga,
Jakarta.
Putong Iskandar, 2002, Ekonomi Mikro dan Makro,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Raha Sitti, 2005, Estimasi Fungsi Permintaan,e-USU Repository,
Medan
Salomon, R.M. 2002. Consumer Behavior,
5th ed.
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Schiffman, Leon, G.,Leslie Lazar Kanuk, 2000, Consumer
Behavior, Edisi Tujuh, Prentice-Hall,
New Jersey.
Setiadi, Nugroho,
J, 2003, Perilaku Konsumen,
Penerbit, Prenada Media, Bandung.
Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis,
Alfabeta, Bandung
Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran,
Rosda Karya, Bandung.
Swastha, Basu DH, 1990. Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty, Yogyakarta
Tjiptono, F. (1996), Strategi Bisnis
dan Manajemen, , Penerbit, And, Yogyakarta.
Tjiptono, F. (2000), Strategi
Pemasaran, 2 nd ed., Penerbit Andi, Yogyakarta.
Umar Husein, Metode Riset Perilaku Orgaisasi, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN DI DAERAH TUJUAN WISATA PANTAI IBOIH SABANG
Alumni Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara dan Staff Pengajar Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe.
Email : heriyana_atjeh@yahoo.co.id
Abstrak
Industri pariwisata merupakan salah satu
industri terbesar dengan tingkat pertumbuhan yang paling pesat di dunia saat
ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, ketanggapan,
jaminan dan empati terhadap kepuasan wisatawan di daerah tujuan wisata pantai
Iboih Sabang dan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan kepuasan wisatawan
dengan loyalitas wisatawan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan survei
dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan bersifat eksplanatori.
Pengambilan sampel secara aksidental, dengan sampel sebanyak 100 responden.
Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi linier berganda,
dengan uji secara serempak (uji F) dan uji secara parsial (uji t) yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Sedangkan
pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan analisis Spearman Rank-Order
Correlation Coefficient yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara kepuasan wisatawan dengan loyalitas wisatawan.
Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan,
Loyalitas
ABSTRACT
Tourism
industry is a big industry which the most accretion in the world. The research
purposing to find out and analyzing the relation of tourist satisfaction with
tourist loyalty. The research method are descriptive quantitative approach with
survey and explanatory research. There are four hypothesis. The sample taking
with accidental way, and there are 100 respondents. The research analyze using
Multiple Regression technique with simultaneously test (F test) and partial
test (t test) for the first, to find out the influence of independent variable
to dependent variable with 95% degree of freedom. The second hypothesis using
Rank Spearman Rank-Order Analyze to find out the relation between tourist
satisfaction with tourist loyalty.
Key words: Tourist Quality, Satisfaction,
Loyalty.
Industri pariwisata merupakan salah
satu industri terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan
paling pesat di dunia saat ini. Bahkan dewasa ini sektor pariwisata menduduki
posisi kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh sebab itu, banyak negara saat ini mencoba untuk
meningkatkan hasil devisanya dengan jalan membangun industri pariwisata.
Industri ini dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung
dan membelanjakan uangnya. Atas dasar ini banyak daerah khususnya negara
berkembang berupaya memajukan sektor pariwisata dengan cara memperbaiki
infrastruktur pariwisata, penyediaan insentif berupa pembebasan visa kunjungan
wisata, promosi dan pemasaran ke luar negeri.
Indonesia termasuk salah
satu negara berkembang yang mempunyai berbagai macam objek wisata dan kebudayaan
yang cukup menarik yang sangat diminati oleh wisatawan, baik itu objek wisata
yang ada di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan masih banyak lagi daerah lainnya yang
ada di Indonesia,
semuanya bisa dikatakan masih sangat kurang pengembangannya jika dibandingkan dengan
negara lain yang sangat peduli dengan pariwisatanya.
Nanggroe
Aceh Darussalam banyak memiliki daerah-daerah yang memiliki objek wisata yang
sangat menarik, salah satunya adalah daerah Sabang. Sabang memiliki banyak
objek wisatanya, salah satu objek wisata yang terkenal di Sabang adalah pantai
Iboih, jaraknya sekitar 20 km barat laut kota
Sabang. Pantai ini memiliki taman bawah laut yang sangat indah dengan terumbu
karang dan berbagai jenis ikan karang yang beraneka ragam jenisnya. Setiap
Sabtu serta Minggu banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke objek wisata
Iboih ini. Perkembangan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan
nusantara (wisnus) dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 dapat terlihat
dalam Tabel berikut ini :
Tabel 1. Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara
(wisman) dan Wisatawan Nusantara (wisnus) ke Sabang Tahun 2000 – 2007
Tahun
|
Jumlah
Wisman
(orang)
|
Jumlah
Wisnus
(orang)
|
Total
(orang)
|
2000
|
2.664
|
71.722
|
74.386
|
2001
|
3.725
|
87.217
|
90.942
|
2002
|
3.185
|
75.400
|
78.585
|
2003
|
1.659
|
81.532
|
83.191
|
2004
|
81
|
10.004
|
10.085
|
2005
|
2.276
|
72.231
|
74.507
|
2006
|
3.681
|
98.755
|
102.436
|
2007
|
2.987
|
91.093
|
94.080
|
Sumber :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang. Tahun 2007 (data diolah)
Kota
Sabang letaknya berada di Pulau Weh dan merupakan bagian dari Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam. Pulau Weh dikenal dengan slogan : Point of Zero Kilometer Republic Indonesia
(Titik Nol Kilometer Indonesia),
ditandai dengan didirikan monumen untuk menandai dimulainya perhitungan jarak
dan luas territorial Negara Republik Indonesia. Pulau Weh (Kota Sabang)
mempunyai luas sekitar 154 kilometer persegi yang terdiri dari 3% dataran
rendah, 10% dataran bergelombang, 35% berbukit dan 52% bergunung, dengan jumlah
penduduknya 28.703 jiwa yang terdiri atas berbagai etnik suku, agama dan
bangsa, termasuk Cina dan India. Sabang berada pada ketinggian rata-rata 28
meter di atas permukaan laut.
Pulau
Weh (Kota Sabang) secara umum terletak diantara 050 46’ 28” dan 050
54’ 28” Lintang Utara (LU) dan 950 13’ 02” dan 950 22’
36” Bujur Timur (BT) di ujung paling Barat wilayah Republik Indonesia, dan
memiliki beberapa pulau disekitarnya seperti : Pulau Rubiah, Klah, Seulako dan
Pulau Rondo. Peta Pulau Weh dapat dilihat pada Gambar IV.1 berikut ini:
Gambar Peta
Pulau Weh
Dari Gambar terlihat bahwa dari segi geografis
Indonesia, wilayah kota Sabang merupakan wilayah administratif paling barat,
dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand dan
India. Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di
Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.
Untuk sampai di kota Sabang
satu-satunya cara bagi wisatawan adalah dengan menyeberangi lautan dari
pelabuhan Krueng Raya atau pelabuhan Ulee le di Banda Aceh dengan menggunakan
kapal ferry yang menyeberang ke pelabuhan Balohan Sabang dengan jarak tempuh
kurang lebih 2 jam, atau dapat juga menggunakan kapal motor cepat yaitu : KM
Pulo Rondo dan KM Bahari Ekspress, dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit.
Selanjutnya dari pelabuhan Balohan, wisatawan dapat memilih kendaraan angkutan
minibus atau taxi untuk menuju kota Sabang atau ketempat wisata yang dituju.
Keindahan pantai merupakan pemandangan yang sangat
menarik di Sabang, salah satunya adalah pantai Iboih yang berada di areal
sekitar 1.300 hektar di desa Iboih kecamatan Sukakarya yang mempunyai pesona
yang unik, karena memiliki pemandangan bawah laut yang indah dengan terumbu
karangnya, baik karang yang keras maupun karang yang lunak dengan berbagai
jenis, bentuk dan warna, yang kesemuanya membentuk gugusan karang yang menarik
untuk dinikmati, antara lain karang dengan nama daerahnya Karang Lupas, Karang
Rusa, Karang Kerupuk. Selain terumbu karang, juga dapat ditemui berbagai jenis
ikan karang seperti Angel fish, Tropet fish, Dunsel fish, Sergeon fish,
Grope fish, Parrot fish dan
lain-lain. Ikan-ikan ini berada di sekitar laut Pulau Weh dan sebagian
merupakan endemik di daerah ini. Selain itu juga banyak
ditemukan jenis-jenis ikan ekonomis seperti Tuna, Kakap, Kerapu, Bayan,
Pisang-pisangan dan lain-lain. Monumen tugu kilometer nol Indonesia juga
terletak di desa Iboih ini, jarak antara pantai Iboih dengan tugu kilometer nol
adalah 6 (enam) kilometer.
Panorama alam di pantai Iboih ini teduh dan sejuk, air
laut menghijau ke tepian pantai. Jarak 150 meter dari tepi pantai Iboih
terdapat sebuah pulau dengan luas 2.600 hektar yang diberi nama pulau Rubiah,
pulau ini juga memiliki pemandangan taman bawah laut yang indah dengan terumbu
karang dan ikan hias yang beraneka ragam jenisnya. Pengunjung dapat menyeberang
dengan menggunakan perahu boat dan menginap di pulau Rubiah.
Sebagai salah satu objek wisata yang belum lama dikenal
oleh banyak orang. Pantai
Iboih dihadapkan pada tantangan bagaimana untuk dapat menarik hati para
wisatawan agar mau berkunjung, untuk itulah
setiap pelaku wisata harus terus memperbaiki berbagai fasilitas-fasilitas yang
ada. Pemerintah dan pelaku wisata harus bisa menyediakan berbagai fasilitas
yang dibutuhkan oleh wisatawan, dan disamping itu pihak-pihak yang terlibat
dalam dunia pariwisata harus bisa memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada wisatawan. Jika tujuan ini telah dicapai,
wisatawan akan merasa puas, ini adalah hasil yang paling diinginkan oleh semua
petugas pariwisata dalam memberikan pelayanan, selanjutnya setelah wisatawan
puas diharapkan mereka dapat berkunjung lagi dan menceritakan kepada orang
lain.
Berdasarkan fenomena yang ada, penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut: (1) Sejauh mana pengaruh kualitas pelayanan yang
terdiri dari : bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati
terhadap kepuasan wisatawan. (2) Sejauh mana hubungan kepuasan wisatawan dengan
loyalitas wisatawan untuk dapat berkunjung kembali kedaerah tujuan wisata pantai
Iboih Sabang.
Pengertian Dan Karakteristik Pemasaran Pariwisata
Pemasaran merupakan suatu jembatan antara produsen dan
konsumen. Kegiatannya dimulai semenjak suatu barang dan jasa diproduksi,
mendistribusikannya sampai ke tangan konsumen akhir. Menurut Kotler, John dan
James (2002) Pemasaran (marketing)
adalah proses sosial dan manajerial yang mengakibatkan individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Menurut Ginting (2005) “Pemasaran pariwisata adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana wisatawan dan penyedia jasa wisata mendapatkan kebutuhan dan
keinginannya melalui pertukaran. Penyedia jasa menciptakan, menawarkan jasa
wisata dan bertukar jasa wisata yang berkualitas dengan uang wisatawan dan
wisatawan dapat menikmati jasa wisata yang berkualitas yang ditawarkan sehingga
kedua belah pihak memperoleh kepuasan”.
Jadi pemasaran pariwisata adalah usaha yang dilakukan
suatu organisasi pariwisata nasional untuk menarik wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara lebih banyak datang berkunjung, lebih lama tinggal dan
lebih banyak membelanjakan uangnya pada daerah tujuan wisata yang
dikunjunginya.
Pemasaran produk industri pariwisata jauh lebih kompleks
sifatnya dibandingkan dengan memasarkan produk perusahaan manufaktur yang
umumnya berbentuk atau berwujud. Oleh karena itu sebelum memasarkan produk
industri pariwisata, seorang penjual haruslah memahami dan mengerti benar sifat
dan karakter yang akan ditawarkan kepada pembeli (wisatawan)
Industri pariwisata sama dengan industri jasa lainnya
yang produknya adalah jasa yang memiliki karakteristik seperti yang dikemukakan
oleh beberapa pakar antara lain menurut Griffin dalam Lupiyoadi (2001) menyatakan
:
- Intangibility (tidak berwujud).
Jasa tidak dapat
dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami
konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman
- Unstorability.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar