Bila seorang konsumen membeli dun macam barang, maka konsumsi kedua
barang tersebut dapat dilukiskan sebagai satu titik dalam sebuah
diagram. Pada sumbu horisontal maupun vertikal kita cantumkan barang
tertentu. Misalnya, makanan diukur pada sumbu horisontal dan pakaian
pada sumbu
tegak. Titik A menunjukkan kombinasi 10 satuan M dan 5 satuan
P, Lihat Gambar IV.6-A.
Bila kita bergerak dari titik yang satu
ke titik yang lain dalam grafik seperti itu, berarti kita mengubah
komposisi atau kombinasi barang yang dibeli. Misalnya, bergerak dari
titik A (10 M dan 5 P) ke titik B (16 M dan 3 P) berarti melepaskan 2
satuan P dan menambahkan 6 satuan M.
Apakah kombinasi B itu “lebih
baik” bagi konsumen, dalam arti lebih memuaskan? Pertanyaan ini hanya
dapat dijawab oleh si konsumen sendiri. Misalnya, orang yang lebih
mengutamakan makanan mungkin akan lebih suka kombinasi B, sedangkan
orang lain yang lebih memperhatikan pakaian mungkin lebih menyukai
kombinasi A. Dan mungkin juga ada orang yang menganggap kedua
kemungkinan itu “sama saja”, tidak lebih suka yang satu di aTas yang
lain. Orang terakhir ini dikatakan indiferen atau sama suka.
Perhatikan
bahwa yang ditanyakan hanyalah apakah konsumen lebih suka kombinasi A
dari pada B, tidak berapa lebih sukanya itu. Maka, cara pendekatan ini
disebut “ordinal”.
Kesukaan konsumen, yaitu apakah ia lebih suka
banyak pakaian atau lebih banyak makanan, atau dianggapnya “sama saja”,
dapat digambarkan dalam sebuah grafik dengan bantuan kurva indiferensi. Suatu kurva
indiferensi yang melalui titik A menunjukkan berbagai kombinasi dari
dua macam barang (dalam contoh ini makanan dan pakaian) yang memberikan
taraf kepuasan yang sama. Artinya, kalau disuruh memilih kombinasi mana
yang lebih disukainya, ia akan sulit mengatakannya karna dinilainya sama
saja. Dirumuskan dengan istilah yang sudah kita kenal: utility-nya sama. Maka, kurva indiferensi juga dapat disebut kurva sama suka.
Dalam
diagram setiap titik yang terletak di sebelah kanan-atas dari kurva
indiferensi yang melalui titik A menunjukkan taraf konsumsi yang lebih
tinggi, artinya lebih banyak dari barang M maupun barang P. Oleh karena
itu, (dianggap) juga memberikan taraf kepuasan yang lebih tinggi.
Sebaliknya,
setiap titik yang terletak di sebelah kiri-bawah kurva indiferensi yang
melalui titik A menunjukkan taraf konsumsi yang lebih rendah, dan
otomatis juga taraf kepuasan yang lebih sedikit dafipada yang diperoleh
pada kurva yang melalui titik A.
Misalnya, dalam gambar IV.6-B
titik B dinilainya saran saja dengan titik A karena terletak pada baris
yang sama. Tetapi kombinasi A lebih disukai daripada C. sedangkan D
lebih disukai dari pada A maupun B dan C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar