Menurut Pappas (1995) Produksi adalah berkaitan
dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan
produk-produk perusahaan (keluaran). Sementara itu, menurut Beattie dan Taylor (1994) produksi yaitu proses kombinasi dan
koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumber daya,
atau jasa – jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang atau jasa output atau
produk.
Ahyari (1979) Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan
manfaatnya atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri
dari beberapa macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta
kombinasi dari beberapa faedah tersebut diatas. Dengan demikian produksi tidak hanya terbatas pada pembuatan, tetapi sampai
pada distribusi. Komoditi bukan hanya dalam bentuk output barang, tetapi juga
jasa. Menurut Salvatore (2001) produksi adalah merujuk pada transformasi dari
berbagai input atau sumber daya menjadi output berupa barang atau jasa.
Manajemen produksi bertujuan
mengatur penggunaan resources (faktor-faktor produksi) yang ada baiknya
berupa bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan perlengkapan sedemikan rupa
sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Hubungan antara Produksi Total (TP), produksi rata-rata (AP) dan Produk
Marjinal (MP) dalam jangka pendek untuk satu input (input lain dianggap
konstan) dapat dilihat pada gambar
berikut (Nicholson 1994) :
Gambar 2.1: Hubungan Total Produksi, Marginal
Produksi dan Rata-rata Produksi
Gambar 2.1 di atas
memperlihatkan bahwa antara titik A dan C adalah pertambahan produksi yang
semakin berkurang (law of diminishing marginal productivity). Titik
C adalah total produksi mencapai maksimum artinya tambahan input tidak lagi
menyebabkan tambahan output atau produksi marginal (MP) adalah nol (C1).
Sedangkan Produksi Rata-rata (AP)
mencapai maksimum adalah pada saat elastisitas produksi sama dengan 1 dan AP
berpotongan dengan MP artinya produksi rata-rata sama dengan tambahan output
akibat tambahan 1 unit input produksi, dengan asumsi faktor produksi lain
dianggap konstan.
Hubungan fungsional antara
berbagai faktor produksi termasuk pengelolaannya memerlukan koordinasi yang
baik sehingga dapat menghasilkan output optimal. (Mubyarto 1986). Apabila
keterbatasan biaya menjadi kendala maka tindakan yang dilakukan adalah dengan
meminimumkan biaya (cost minimization) dan jika tidak dihadapkan dengan
keterbatasan biaya maka dapat dilakukan melalui pendekatan memaksimumkan
keuntungan (profit maximazation)
Apabila kedua input yang
digunakan dalam proses produksi menjadi variabel, maka variabel yang sering
digunakan adalah pendekatan isoquant dan isocost. Isoquant adalah
kurva yang menujukan kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi yang menghasilkan output tertentu dalam
jumlah yang sama. Jumlah produksi digambarkan oleh pergeseran kurva isoquant,
jika suatu perusahaan memutuskan untuk menambah produksinya maka kurva isoquant
akan bergeser kekanan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2 berikut (Joesran
dan Fathorrozi, 2003).
Gambar 2.2: Peta Isoquant
Pengertian marginal produc
BalasHapus