Maksimisasi laba merupakan
proses maksimasi tidak dengan batasan (unconstrained
maximization). Perusahaan akan memilih tingkat output yang dihasilkan untuk
memaksimumkan laba. Pemilihan tingkat output laba maksimum juga akan menentukan
kombinasi input-input yang akan digunakan untuk produksi output (Hartono,
2004:91).
(2.7)
Output
Y merupakan fungsi produksi f(wi,...........,wn),
sehingga rumus laba dapat dituliskan:
(2.8)
Untuk
kasus dua faktor input X1 dan X2, fungsi sasaran laba
dapat di tuliskan:
(2.9)
Turunan
pertama kondisi perlu, proses maksimisasi laba adalah:
(2.10a)
(2.10b)
Maka
persamaan (2.10a) dan (2.10b) dapat dinotasikan:
(2.11a)
(2.11b)
|
Gambar 2.3: Laba maksimum terjadi pada persinggungan isoprofit dengan isoquant
Turunan
kedua kondisi perlu untuk maksimisasi laba untuk kasus dua faktor adalah:
(2.12)
Untuk
kasus n faktor input, turunan pertama kondisi perlu adalah sebagai berikut:
(2.13)
atau,
2.14)
Kondisi
cukup turunan kedua untuk kasus n faktor adalah matrik Hessian harus bernilai negative semidefinite atau principal minor determinant matrik
Hessian mempunyai tanda yang bergantian atau naturally ordered principal minor determinant berganti tanda(Hartono,
2004:93).
kita juga punya nih artikel mengenai 'Maksimasi Keuntungan', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5451/1/JURNAL%20OPTIMALISASI%20PRODUKSI%20INDUSTRI%20SAMBAL%20MENGGUNAKAN%20PEMROGRAMAN%20LINIER.pdf
terimakasih