Deskripsi Diri

Khairil Anwar, SE, M.Si lahir di Paya Naden pada 20 April 1978 dari pasangan Tengku Umar bin Abu Bakar dan Fatimah binti Muhammad. Gelar Sarjana di peroleh dari Unsyiah Banda Aceh, sementara gelar Magister di peroleh dari SPs-USU Medan. Sejak tahun 2002 sampai saat ini bekerja sebagai dosen pada Prodi IESP Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh. Menikah dengan Riza Izwarni dan telah dikarunia dua orang anak; Muhammad Pavel Askari dan Aisha Naury.

Jumat, 21 Oktober 2011

PENGARUH RISIKO SUMBER DAYA MANUSIA DAN RISIKO KECURANGAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA (Survei pada Uasaha Supermarket di Aceh)



Oleh: Iswadi

The objective of this research is to prove the influence of human resource dan fraud risks on business development either simultaneously or individully.
This research was conducted on supermarket business at Aceh. Data analysis used is multiple regression with Ordinary Least Square (OLS) method.
The result of the research indicated that human resource and fraud risks influence business development negatively either simultaneously or individually.

Key words: Human resource, fraud, risk, and business development
 
Pendahuluan
Setiap usaha yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu risiko yang akan dihadapinya. Besar kecilnya suatu risiko dalam suatu kegiatan berhubungan erat dengan besar tidaknya suatu usaha yang dilakukan. Risiko dalam pengembangan usaha baik dalam usaha makro maupun usaha mikro selalu terjadi, baik secara intern maupun ekstern. Pengembangan usaha  juga tidak terlepas dari berbagai resiko tersebut seperti masalah kebakaran, daya saing, sumber daya manusia, kejahatan, maupun pemasaran. Risiko-risiko yang terjadi merupakan hubungan sebab akibat sehingga usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar. Untuk mengantisipasi resiko yang terjadi dalam pelaksanaan usaha maka dibutuhkan kecermatan, ketangkasan serta keuletan dari pengurus perusahaan tersebut, sehingga untuk menghindari risiko-risiko tersebut dapat dilakukan sedini  mungkin.
Risiko sumber daya manusia dan risiko kecurangan merupakan risiko-risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Apabila hal-hal tersebut tidak mendapat perhatian yang lebih, maka proses pengembangan usaha akan terhambat. pengembangan usaha membutuhkan modal yang besar, kualitas dari produk yang ditawarkan serta palayanan yang diberikan dapat memuaskan konsumen.
Risiko sumber daya manusia merupakan risiko yang dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, sehingga dapat meminimalkan kerugian yang dialami oleh perusahaan. Risiko kecurangan identik dengan pemalsuan-pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak yang bekerja dalam perusahaan tersebut, jika kecurangan terus-menerus terjadi, pengembangan usaha akan terhambat, karena kualitas dari karyawan yang bekerja tidak mendukung proses pengembangan usaha.
Frekuensi risiko yang terjadi pada suatu usaha yang sangat rentan adalah masalah risiko kecurangan, dimana risiko ini akan membawa dampak kepada menurunnya pendapatan serta rendahnya profitabilitas yang dicapai oleh suatu usaha.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa risiko-risiko yang mungkin saja terjadi dapat menimbulkan bermacam-macam masalah bagi perusahaan yang akibatnya dapat menghambat proses pengembangan usaha sehingga penulis tertarik mengadakan penelitian tentangPengaruh Risiko Sumber Daya Manusia dan Kecurangan Terhadap Pengembangan Usaha (Survei pada Usaha Supermaket di Aceh”.
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.   Apakah risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara bersama-sama berpengaruh terhadap pengembangan usaha ?
2.   Apakah risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara parsial berpengaruh terhadap pengembangan usaha ?

 Landasan Teoretis
 Pengertian Risiko
Risiko menurut Sumarjino (2004:23) adalah titik imbas dari suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seseorang atau suatu perusahaan. Risiko biasanya terjadi apabila usaha yang kita jalankan telah melewati suatu kesalahan yang fatal sehingga menyebabkan suatu risiko yang harus kita hadapi. Risiko yang dimaksud adalah dampak yang akan terjadi apabila melakukan suatu  usaha. Bentuk risiko yang terjadi dapat berupa risiko yang disengaja maupun risiko yang tidak disengaja. Risiko-risiko yang disebabkan oleh manajemen akan berakibat pada buruknya aspek sumber daya manusia dalam perusahaan.
Pengertian risiko menurut Anoraga (2004:327) :
1.      Risiko adalah kemungkinan kerugian peluang, kerugian biasanya digunakan untuk menunjukkan keadaan yang memiliki suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan kerugian.
2.      Risiko adalah ketidak pastian,  yaitu adanya risiko karena adanya kepastian
3.      Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapakan, yaitu penyimpangan relatif merupakan suatu pernyataan ketidak pastian secara statistik.
4.      Risiko adalah probabilitas sesuai hasil berbada dari hasil yang diharapkan yaitu bahwa risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi beberapa hasil, yang berbada dari yang diharapkan.

Menurut Darmawi (1990:v) risiko dapat dikatakan merupakan akibat (atau penyimpangan realisasi sari rencana) yang mungkin terjadi secara tak terduga. Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih baik menurut Anoraga, (2004:328). 
Risiko menurut  Sadikin (2002:30) adalah tanggungan atau efek yang ditimbulkan dalam suatu kegiatan yang bersifat personal yang timbul baik dengan adanya pengaruh dari luar maupun dari dalam kegiatan tersebut. Beberapa perusahaan menghadapi risiko-risiko strategis dalam hal kurangnya persiapan untuk suksesi (pergantian pimpinan). Perusahaan keluarga kadang-kadang sulit untuk menentukan bagaimana mengendalikan perusahaan di masa depan karena sulit untuk memilih siapa yang akan memimpin perusahaan. Pilihannya apakah pada seorang anggota keluarga yang profesional tetapi masih berusia muda, atau mereka yang sudah cukup dewasa tetapi amatir, atau diserahkan kepada orang luar yang profesional dan matang usianya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa risiko adalah penyimpangan rencana yang telah dibuat tanpa diperkirakan atau diduga sebelumnya.
Risiko Sumber Daya Manusia
Risiko sumber daya manusia menurut artikel yang dikemukakan oleh Tanjung (2005) bahwa dalam suatu kegiatan usaha apabila ada risiko sumber daya manusia yang dihadapi maka dapat diwaspadai oleh perusahaan tersebut dengan pengendalian unit sumber daya manusia tersebut menurut aturan dan fungsinya serta kaitannya dengan risiko-risiko atau pelanggaran tersebut yang diberikan sehingga terjadi pemberian  sanksi oleh pihak perusahaan bagi pelanggar.
Risiko ketenagakerjaan manajer Hitt, et all (1996:289) ialah risiko kehilangan pekerjaan, kehilangan kompensasi atau hilangnya reputasi managerial. Menurut Siagian (2001:25) imbalan non finansial bagi karyawan adalah untuk memuaskan kebutuhan psikologis dan status para karyawan. Termasuk dalam kategori ini antara lain adalah kendaraan dinas pribadi, pengemudi, tempat parkir khusus dipelataran parkir, makan siang atas biaya perusahaan dan sekretaris pribadi.
Risiko sumber daya manusia yang terjadi dalam usaha tersebut adalah bagaimana potensi yang dimiliki oleh orang-orang yang ada sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Potensi-potensi tersebut menurut Sumarjino (2004:84) adalah skill, pendidikan, kemauan serta kemampuan dalam pengembangan kegiatan. Kita ketahui apabila sesorang mempunyai ilmu tentang usaha yang dijalankan namun tidak memiliki kemauan mengembangkan usaha maka pada akhirnya hanya kerugian yang didapat nantinya namun apabila semua potensi yang ada dapat dikembangkan dan dijalankan maka niscaya usaha akan berjalan dengan baik.
Menurut Umar (1998:78) ”Beberapa perusahaan sangat bergantung kepada pegawai utama atau para pekerja senior serta anggota direksi. Jika para pekerja inti/senior ini pindah ke perusahaan pesaing maka jelas perusahaan berada dalam suatu risiko besar, seperti pemberian informasi, pencurian rencana-rencana strategis perusahaan dan membujuk konsumen untuk pindah kepada perusahaan pesaing”. Masalah kesejahteraan sering kali menyebabkan krisis, masalah tersebut seperti amarah karyawan karena pemutusan hubungan kerja yang tidak adil, serta dari segi lain masalah stres dan kesehatan yang buruk yang kurang diperhatikan. Adapun masalah sumber daya manusia bagi perusahaan adalah pencarian tenaga kerja yang efektif dengan pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa risiko sumber daya manusia adalah permasalahan yang ditimbulkan oleh tenaga kerja sehingga berdampak negatif  bagi perusahaan.
Risiko Kecurangan
Risiko kecurangan menurut yang dipaparkan oleh Halim (2005) adalah unsur dari risiko murni yang dapat ditimbulkan dalam setiap usaha. Halim mengemukakan dari kedua macam risiko yang merupakan bagian dari risiko murni adalah merupakan dampak dari suatu usaha yang harus mendapatkan perhatian lebih karena dalam menjaga agar tidak terjadinya risiko tersebut adalah sangat riskan.
Banyak perusahaan mengatakan kecurangan merupakan kejadian yang lumrah dan alamiah di perusahaan selama mental orang-orang dalam perusahaan masih menganggap uang adalah tujuan bekerja, selain lemahnya moral. Kecurangan dapat diketahui dengan cepat tetapi dapat juga memakan waktu yang lama. Menurut Umar (1998:99) ada lima indikator kecurangan, yaitu:
a.       Jumlah barang secara fisik didalam gudang memperlihatkan jumlah yang berkurang jika dibandingkan dengan yang ada di catatan atau komputer.
b.      Ada karyawan yang terlihat menjadi kaya mendadak, dimana dia beralasan misalnya karena kekayaan itu didapat dari judi atau lotere.
c.       Karyawan yang jarang libur walaupun pada hari-hari libur resmi dimana karyawan lain tidak ada dikantor.
d.      Bukti-bukti yang melibatkan pemasok, misalnya hanya pemasok tertentu saja yang dilibatkan dalam suatu proyek.
e.       Bukti-bukti yang melibatkan konsumen, misalnya catatan tentang pemberian kredit yang disamarkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa risiko kecurangan adalah faktor kesalahan yang sengaja dilakukan oleh orang dari diluar maupun dari dalam perusahaan tersebut.

Pengertian Supermarket
            Supermarket yang dimaksud Rahmad (2004:206) suatu toko yang melayani konsumen dengan tingkat pelayan minimal 10 orang serta dengan pelayanan 6 blok serta dengan pemberian pelayanan dengan minimal 2 kasir.
            Sedangkan Supermarket menurut Roger (2003:30) adalah suatu usaha pemasaran dalam ruang lingkup besar yang memiliki nilai perbajakan lebih besar dari pada pasar tradisional dengan segmentasi sasaran orang-orang atau masyarakat disekitarnya dan juga masyarakat dalam ruang lingkup luas. Ciri-ciri Supermarket menurut Roger (2003:48) adalah Nilai investasi yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas yang daerah jangkauannya maksimum.
1.      Jumlah pegawai dan pengurusnya merupakan kelompok/tim kerja yang besar dan harus dibagi perunit.
2.      Target pasar adalah marjin mayor
3.      Luas daerah pemasaran masih tidak dapat dijangkau dengan kunjungan namum harus memiliki rantai kerja yang terorganisir.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa supermaket adalah suatu usaha yang memasarkan barang dalam berbagai jenis dengan segementasi pasar sasaran yang lebih luas.

Pengembangan Usaha.
Pengembangan usaha menurut Roger (2003:76) adalah cara atau strategi yang digunakan dalam memperluas pasar sasaran dan mencapai keuntungan yang semaksimal mungkin. Pengembangan usaha memiliki suatu target sasaran untuk mencapai kepuasan konsumen dalam memakai/menggunakan jasa usahanya. Dalam mencapai tujuan peningkatan kepuasan konsumen untuk pengembangan usaha maka dilakukan beberapa strategi.
Menurut Anoraga (2004:48) Bagi pengembangan usaha, masalah modal merupakan kendala terbesar. Ada beberapa elternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun untuk langkah-langkah pengembangan usahanya, yaitu melalui kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hibah, dan jenis-jenis pembiayaan lainnya. Dari sudut managemen, pembinaan dan pengembangan bidang produksi dan pemasaran diakui sebagai langkah strategis dalam usaha meningkatkan kenerja usaha kecil. Dua unsur tersebut dilengkapi dengan pengembangan sumber daya manusia sebagai pelaksana.
Menurut Umar (1998:12) mengembangkan suatu usaha merupakan jawaban dari analisis yang sifatnya stratigis yang diputuskan oleh manajemen tingkat atas, mengembangkan usaha caranya adalah bermacam-macam, antara lain dengan membuat perusahaan baru yang dikenal secara umum sebagai anak perusahaan.
Pengendalian risiko dalam pengembangan usaha supermarket yang dimaksud adalah adanya hal-hal yang akan terjadi dalam masa pengembangan usaha tersebut. Misalnya dalam melakukan usaha sumber daya manusia sangat menentukan pengembangan usaha selanjutnya karena sumber daya manusia memegang komponen utama dalam kegiatan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha  adalah cara atau strategi yang digunakan dalam memperluas pasar sasaran dan mencapai keuntungan yang semaksimal mungkin.
Hubungan Risiko Sumber Daya Manusia dan Kecurangan dengan Pengembangan Usaha

Pritni (2002) menyatakan bahwa hubungan risiko non finansial dapat terjadi dalam pengembangan usaha seperti masalah pemasaran, sumber daya manusia serta pemilihan skill sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengembangan usaha banyak terjadi risiko termasuk dalam usaha pengembangan swalayan dan supermarket.
Jika dalam mengembangkan usaha dengan melakukan penambahan jumlah karyawan, baiknya pihak perusahaan perlu melakukan pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang produktifitas  kerja karyawan yang sudah ada.
Risiko kecurangan identik dengan kerugian finansial yaitu dari pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Pengembangan usaha membutuhkan modal yang besar dari segi apapun, jika kecurangan masih terjadi, kerugian yang dialami akan terus meningkat maka pengembangan usaha akan terhambat karena keuntungan atau modal yang tidak memenuhi target akibat kerugian yang dialami perusahaan terus-menerus.
Risiko-risiko dalam suatu usaha memiliki keterkaitan dengan pengembangan usaha. Pengembangan usaha suatu entitas bisnis akan terganggu oleh risiko sumber daya manusia dan kecurangan.
Hipotesis
Ho1 : Diduga risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap  pengembangan usaha
Hi1    : Diduga risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara bersama-sama berpengaruh terhadap  pengembangan usaha
Ho2   :  Diduga risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara individual tidak berpengaruh terhadap  pengembangan usaha
Hi2    : Diduga risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara individual berpengaruh terhadap  pengembangan usaha
Metode Penelitian

Lokasi dan Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan pada supermarket yang ada di Wilayah Banda Aceh, Bireuen dan  Kota Lhokseumawe. Objek dalam penelitian ini adalah pimpinan perusahaan dan staff karyawan yang menangani risiko usaha  pada supermarket.

Sampel
            Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan sistem snowball. Jumlah kuisioner yang dapat dikumpulkan pada supermarket di Wilayah Banda Aceh, Bireuen, dan  Kota Lhokseumawe adalah sebanyak 52 responden.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kuisioner yang disebarkan kepada responden berdasarkan  pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian.
Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1
Definisi Opersional Variabel

Variabel
Konsep
Indikator
Pengembangan Usaha
(Y)
Cara atau strategi yang digunakan dalam memperluas pasar sasaran dan mencapai keuntungan yang semaksimal mungkin
-    Penambahan modal
-    Penambahan tenaga kerja
-    Perluasan unit usaha
Sumber daya manusia
(X1)
Permasalahan yang ditimbulkan oleh tenaga kerja sehingga berdampak negatif  bagi perusahaan.
-    Skill
-    Pendidikan
-    Kemauan serta kemampuan
-    Penanganan karyawan yang bermasalah
-    Stres dan kesehatan yang buruk
Kecurangan
(X2)
Faktor kesalahan yang sengaja dilakukan oleh orang dari diluar maupun dari dalam perusahaan tersebut.

-    Jumlah barang secara fisik di dalam gudang memperlihatkan jumlah yang berkurang jika dibandingkan dengan yang ada di catatan atau komputer.
-    Ada karyawan yang terlihat menjadi kaya mendadak, dimana dia beralasan misalnya karena kekayaan itu didapat dari judi atau lotere.
-    Karyawan yang jarang libur walaupun pada hari-hari libur resmi dimana karyawan lain tidak ada di kantor.
-    Bukti-bukti yang melibatkan pemasok, misalnya hanya pemasok tertentu saja yang dilibatkan dalam suatu proyek.


Untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisa data maka digunakan skala likert, yang diberi nilai (score) dengan lima pilihan jawaban yang bernilai antara lain:
-          Pilihan untuk jawaban sangat tidak setuju dengan nilai skore adalah 1
-          Pilihan untuk jawaban tidak setuju dengan nilai skore adalah 2
-          Pilihan untuk jawaban netral dengan nilai skore adalah 3
-          Pilihan untuk jawaban setuju dengan nilai skore adalah 4
-          Pilihan untuk jawaban sangat setuju dengan nilai skore adalah 5

Jadi jika r hasil > r tabel tapi bertanda negatif, Ho tetap akan ditolak.
 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas data, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas

Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Rumus regresi linier berganda yang digunakan sebagai berikut:
Y = a
Dimana :
 Y        = Pengembangan usaha
X1           = Sumber daya manusia
X2           = Kecurangan
                           = Koefisien regresi
a          = Konstanta
         = Error term

  Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, dapat dilakukan dengan menggunakan analisa regresi yang menggunakan langkah sebagai berikut:
1.      Melakukan uji F guna menentukan tingkat signifikan secara keseluruhan. Pada tingkat keyakinan (level of significant) sebesar 95%. Pengujian hipotesis dengan uji F dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka Ho1 ditolak dan Hi1 diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah secara simultan bahwa signifikan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variable).
2.      Melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian untuk menentukan tingkat signifikan setiap variabel bebas (X) secara individu dengan menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan apabila dijumpai nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel menunjukkan bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap pengembangan usaha (Y).

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Asumsi Klasik
            Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data penelitian ini berdistribusi secara normal, bebas dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
Analisis Pengaruh Risiko Sumber Daya Manusia dan Kecurangan Terhadap Pengembangan Usaha.
Untuk melihat tingkat pengaruh risiko sumber daya manusia dan kecurangan terhadap pengambangan usaha dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel. 2
Hasil Regresi Pengaruh Risiko sumber Daya Manusia dan Kecurangan terhadap Pengembangan Usaha

Variabel
Koefisien
thitung
Sig
Constanta
Risiko Sumber Daya Manusis (X1)
Risiko kecurangan (X2)

12.213

-0,254
-0,263

7,686
3,350

0,000
0,002

R   = 0,823
R2  = 0,677

ttabel  (0,05) = 2,015
Fhitung = 40.881
Ftabel (0,05) = 2,39


              Berdasarkan tabel 1 di atas, maka persamaan regresi linear berganda hasil pengolahan data adalah:
Y= 12.213 – 0,254X1 – 0,263X2




Uraian data di atas sebagai berikut:
a.   Konstanta (a) sebesar 12,213 yang berarti bahwa pada saat variabel risiko sumber daya manusia dan risiko kecurangan bernilai nol, maka pengembangan usaha adalah sebesar 12,213.
b.   Koefisien regresi risiko sumber daya manusia (X1) sebesar -0,254 artinya jika terjadi peningkatan faktor risiko sumber daya manusia sebesar 1%, maka tingkat pengembangan usaha menurun sebesar 25,4%. pada  kondisi variabel risiko kecurangan konstan.
c.   Koefisien regresi kecurangan (X2) sebesar -0,263, artinya jika terjadi peningkatan faktor risiko kecurangan sebesar 1%, maka tingkat pengembangan usaha menurun sebesar 26,3% pada kondisi variabel risiko sumber daya manusia konstan.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel risiko sumber daya manusia dan risiko kecurangan dengan pengembangan usaha dapat dilihat dari koefisien korelasi (R). Dari pengolahan data penelitian diperoleh R sebesar 0,823, hal ini berarti bahwa hubungan antara faktor risiko sumber daya manusia (X1) dan  faktor risiko kecurangan (X2) dengan pengembangan usaha (Y) adalah tinggi. Menurut Young (Djarwanto, 1996:169) jika koefisien korelasi  bernilai 0,70 sampai mendekati 1,00 (plus atau minus) menunjukkan derajat hubungan yang tinggi. Koefisien korelasi lebih besar dari 0,40 sampai di bawah 0,70 (plus atau minus) menunjukkan derajat hubungan yang sedang. Koefisien korelasi di atas samapi di bawah 0,40 (plus atau minus) maka menunjukkan derajat hubungan yang rendah atau lemah.
Untuk mengetahui seberapa besar peranan variabel risiko sumber daya manusia (X1) dan risiko kecurangan (X2) dalam mempengaruhi variabel pengembangan usaha (Y), dapat dilihat pada  R2 sebesar 0,677, ini berarti pengaruh faktor risiko sumber daya manusia (X1) dan  risiko kecurangan (X2 terhadap pengembangan usaha (Y) adalah sebesar 67,7 %% dan sisanya 32,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini (error term). Variabel lain dididuga adalah risiko kejahatan dan  risiko keuangan.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat signifikan secara keseluruhan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Pengujian hipotesis dengan uji F dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dibandingkan dengan Ftabel maka Ho­1 ditolak dan Hi1 diterima. Diperoleh Fhitung sebesar 40.881 sedangkan Ftabel  pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh Ftabel (n-k),5% = 2,39, ini berarti secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap pengembangan usaha  sehingga hipotesis Ho­1 ditolak dan Hi1 diterima.
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) secara individual terhadap variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji t berdasarkan perhitungan yang dilakukan apabila thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel , maka Ho­2 ditolak dan Hi2 diterima. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel baik untuk variabel risiko sumber daya manusia maupun untuk risiko kecurangan. Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Risiko Sumber Daya Manusia (X1)
      Risiko sumber daya manusia (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengembangan usaha. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat risiko sumber daya manusia yang terjadi maka tingkat pengembangan usaha akan semakin menurun dan terhambat karena kualitas pelayanan yang diberikan tidak memuaskan konsumen. Risiko sumber daya manusia berkaitan dengan skill tenaga kerja yang minim, pendidikan tenaga kerja yang rendah, dan hal lain seperti penanganan karyawan yang bermasalah serta masalah stres dan kesehatan kerja yang buruk.
2.      Risiko Kecurangan (X2)
Risiko kecurangan (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengembangan usaha karena semakin tinggi tingkat risiko kecurangan yang terjadi maka tingkat pengembangan usaha semakin menurun. Risiko kecurangan merupakan kejahatan yang sengaja dilakukan oleh pihak dalam perusahaan dan pihak di luar perusahaan, seperti adanya kesepakatan antara pemasok dengan orang yang bekerja di dalam perusahaan yang tidak diketahui oleh pimpinan. Risiko kecurangan lebih mengarah kepada pemalsuan dokumen penjualan seperti stok barang digudang tidak sama dengan yang ada di catatan yang akhirnya dapat merugikan pihak perusahaan.





Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas terdahulu maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara bersama-sama berpengaruh signifikan  terhadap pengembangan usaha, hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel.Besaran pengaruh variabel risiko sumber daya manusia dan risiko kecurangan secara bersama-sama terhadap pengembangan usaha adalah sebesar 67,7 %.
2.      Risiko sumber daya manusia dan  kecurangan secara individu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengembangan usaha. Risiko sumber daya manusia mempengaruhi pengembangan usaha dengan arah yang negatif sebesar 25,4%, sedangkan risiko kecurangan mempengaruhi pengembangan usaha dengan arah yang negatif sebesar 26,3 %.
Rekomendasi
1.       Pihak perusahaan harus memperhatikan masalah karyawan, memberikan kesejahteraan dan pelatihan agar karyawan menjadi lebih profesional dalam melayani konsumen.
2.       Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan atau referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya mengenai risiko-risiko lainnya (error term) yang tidak penulis teliti dalam penelitian ini seperti risiko kesehatan dan keselamatan kerja, serta risiko polusi lingkungan serta mampu mencari indikator-indikator variabel lain yang lebih sesuai sehingga hasil penelitian dapat lebih baik.
Daftar Pustaka
Anoraga, Pandji., 2004, Manajemen Bisnis, Edisi ke 3, Rineka Cipta, Jakarta
Darmawi, Herman, 1990, Manajemen Risiko, Rajawali Pers, Jakarta.
Djarwanto, 1996, Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian, edisi pertama, Liberti, Yogyakarta.

Halim, M. (http://www.google.sdm) Risiko Usaha Mandiri.
Hitt, Ireland, Hoskisson, 1996, Manajemen Strategi, The Press New York
Pritni, 2002. (http://www.google.sdm) Pemasaran Global

Rahmad, R, 2004, Manajemen Pemasaran, Edisi ke 2 Rineka Cipta, Jakarta.
Roger, 2003, The Essence of Service Marketing, Prenice Hall International, Ltd, Englewood Cliffs, New Jersey

Sadikin, 2002. Pengantar Bisnis, Edisi 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Siagian, P. Sondang, 2001, Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Liberty, Yogyakarta.

Sumarjino, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tanjung, Faisal. (http://www.google.sdm) Prospek Wirausaha.
Umar, Faisal, 2002, Analisis Manajemen Risiko, Muda Karya, Jakarta.


















1 komentar: