Ilyas Pasee : PA, Bek Geuyak Peugoet Ma Inan
Friday, March 30, 2012
Lhoksukon | Acehtraffic.com - Lapangan
exxon mobil didesa Alue Drien atau kerap dikatakan sebagai lapangan Landeng
oleh warga setempat dipenuhi ribuan pendukung Irwandi-Muhyan yang datang dari
seluruh pelosok Aceh Utara dan Lhokseumawe, Kamis, 29 Maret 2012 sore. Lapangan
tersebut dipakai oleh Timses Irwandi-Muhyan untuk melakukan kampanye.
Dalam kampanye tersebut dihadiri
para ulama yang mendukung Irwandi-Muhyan, Tgk. Hasan Basri [Perwakilan ulama
wilayah pasee], serta para petinggi GAM dan keturunan dari petinggi GAM, Tgk.
Sofyan Daud [mantan panglima wilayah pasee dan mantan jubir komando pusat GAM],
Tgk. Ilyas Pasee [Mantan keuangan wilayah Pasee dan juga mantan Bupati Aceh
Utara], Abu Lebanon, Tgk. H. Hasan Umar Tiro [Keponakan panglima pertama Aceh
Merdeka], Tgk. Marzuki Daod [Anak petinggi GAM Daod Paneuk], Cut Linda [Tim
kampanye perempuan], dan Irwandi Yusuf.
Mantan Bupati Aceh Utara Ilyas
Pasee dalam orasinya pada acara kampanye Irwandi-Muhyan mengatakan, “ untuk
menjadi pemimpin tak perlu berpikir panjang, asal jika warga sakit, tidak perlu
menjual kerbau atau tanah sawah jika berobat kerumah sakit.”
Terkait banyaknya isu yang
mengatakan bahwa PA adalah GAM sedangkan partai yang lain adalah pengkhianat,
Ilyas mengomentari, “PA itu bukan GAM, jika mereka mengatakan dirinya GAM maka
pasang bintang bulan dibenderanya, bek
geuyak peugoet ma inan,” makinya dan di ikuti tawa para pendukung yang hadir
Ilyas menjelaskan, “UUPA itu UU
Indonesia bukan Undang-undang GAM dan itu tidak terlalu penting karena UUPA
dibuat di jakarta bukan di Helsinki. Setelah duduk di Helsinki antara Mentrou
dengan Hamid Awalludin UUPA tidak langsung berlaku karena UUPA tersebut dibawak
kembali ke Jakarta untuk dilakukan evaluasi oleh DPRI. Artinya UUPA bukan lahir
di helsinki melainkan UUPA dibuat di Jakarta karena undang-undang daerah tidak
boleh bertentangan dengan UUD 45,” jelas Ilyas.
Dia juga menuturkan, “Walau
Muzakir Manaf menjadi Gubernur tidak akan bisa dibuat UUPA yang bertentangan
dengan UUD 45. Apalagi untuk merdeka tidak mungkin karena bendera bulan bintang
sudah dibakar dan senjata juga sudah dimusnahkan,” tuturnya.
Terkait ada kabar berita jika
Muzakir Manaf menang dalam pilkada ini maka UUPA 100% persen akan berlaku di
Aceh, mantan Bupati Aceh Utara itu berujar, “Orang PA bilang, Kalau bukan
Muzakir manaf yang menjadi Gubernur maka
UUPA tidak berlaku di Aceh dan jika dia menang maka UUPA seutuhnya akan berlaku
di Aceh. Jika UUPA 100% berlaku di Aceh maka harus ada Tentara Aceh dan Polisi
Aceh,” ujar Ilyas Pasee.
“Kita ini semua dianggap
pengkhianat oleh PA karena tidak mendukung Muzakir Manaf. PA ini bukan milik
GAM, kalau GAM tidak boleh ada orang Jawa didalam namun didalam Partai Aceh
sudah ada Jawa didalamnya. Berarti PA itu bukan milik GAM. Dulu saya juga
disuruh untuk menjadi Bupati, walau saya tidak mau karena kuatir Aceh Utara
akan meuramah namun saya dipaksa juga
akhirnya Aceh Utara benar-benar meuramah,”
jelas Ilyas Pasee.
Dia juga menambahkan, “Dulu Muzakir
Manaf tidak mau naik karena alasan bekas eks Libya, takut ditangkap ketika
mencalonkan diri sebagai Gubernur, Bupati atau Walikota. Ternyata ketika saya
sudah menjadi Bupati dan Irwandi menjadi Gubernur tidak ditangkap, maka
sekarang Muzakir Manaf berlomba-lomba mencalonkan diri,” kata Ilyas Pasee. | AT
| HR |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar