Deskripsi Diri

Khairil Anwar, SE, M.Si lahir di Paya Naden pada 20 April 1978 dari pasangan Tengku Umar bin Abu Bakar dan Fatimah binti Muhammad. Gelar Sarjana di peroleh dari Unsyiah Banda Aceh, sementara gelar Magister di peroleh dari SPs-USU Medan. Sejak tahun 2002 sampai saat ini bekerja sebagai dosen pada Prodi IESP Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh. Menikah dengan Riza Izwarni dan telah dikarunia dua orang anak; Muhammad Pavel Askari dan Aisha Naury.

Jumat, 30 Maret 2012

Kampanye Tim Irwandi Yusuf

- - »

Ilyas Pasee : PA, Bek Geuyak Peugoet Ma Inan

Friday, March 30, 2012

Share this history on :
0digg
Lhoksukon | Acehtraffic.com - Lapangan exxon mobil didesa Alue Drien atau kerap dikatakan sebagai lapangan Landeng oleh warga setempat dipenuhi ribuan pendukung Irwandi-Muhyan yang datang dari seluruh pelosok Aceh Utara dan Lhokseumawe, Kamis, 29 Maret 2012 sore. Lapangan tersebut dipakai oleh Timses Irwandi-Muhyan untuk melakukan kampanye.

Dalam kampanye tersebut dihadiri para ulama yang mendukung Irwandi-Muhyan, Tgk. Hasan Basri [Perwakilan ulama wilayah pasee], serta para petinggi GAM dan keturunan dari petinggi GAM, Tgk. Sofyan Daud [mantan panglima wilayah pasee dan mantan jubir komando pusat GAM], Tgk. Ilyas Pasee [Mantan keuangan wilayah Pasee dan juga mantan Bupati Aceh Utara], Abu Lebanon, Tgk. H. Hasan Umar Tiro [Keponakan panglima pertama Aceh Merdeka], Tgk. Marzuki Daod [Anak petinggi GAM Daod Paneuk], Cut Linda [Tim kampanye perempuan], dan Irwandi Yusuf.


Mantan Bupati Aceh Utara Ilyas Pasee dalam orasinya pada acara kampanye Irwandi-Muhyan mengatakan, “ untuk menjadi pemimpin tak perlu berpikir panjang, asal jika warga sakit, tidak perlu menjual kerbau atau tanah sawah jika berobat kerumah sakit.”
Terkait banyaknya isu yang mengatakan bahwa PA adalah GAM sedangkan partai yang lain adalah pengkhianat, Ilyas mengomentari, “PA itu bukan GAM, jika mereka mengatakan dirinya GAM maka pasang bintang bulan dibenderanya, bek geuyak peugoet ma inan,” makinya dan    di ikuti tawa para pendukung yang hadir
Ilyas menjelaskan, “UUPA itu UU Indonesia bukan Undang-undang GAM dan itu tidak terlalu penting karena UUPA dibuat di jakarta bukan di Helsinki. Setelah duduk di Helsinki antara Mentrou dengan Hamid Awalludin UUPA tidak langsung berlaku karena UUPA tersebut dibawak kembali ke Jakarta untuk dilakukan evaluasi oleh DPRI. Artinya UUPA bukan lahir di helsinki melainkan UUPA dibuat di Jakarta karena undang-undang daerah tidak boleh bertentangan dengan UUD 45,” jelas Ilyas.
Dia juga menuturkan, “Walau Muzakir Manaf menjadi Gubernur tidak akan bisa dibuat UUPA yang bertentangan dengan UUD 45. Apalagi untuk merdeka tidak mungkin karena bendera bulan bintang sudah dibakar dan senjata juga sudah dimusnahkan,” tuturnya.
Terkait ada kabar berita jika Muzakir Manaf menang dalam pilkada ini maka UUPA 100% persen akan berlaku di Aceh, mantan Bupati Aceh Utara itu berujar, “Orang PA bilang, Kalau bukan Muzakir manaf yang menjadi Gubernur  maka UUPA tidak berlaku di Aceh dan jika dia menang maka UUPA seutuhnya akan berlaku di Aceh. Jika UUPA 100% berlaku di Aceh maka harus ada Tentara Aceh dan Polisi Aceh,” ujar Ilyas Pasee.
“Kita ini semua dianggap pengkhianat oleh PA karena tidak mendukung Muzakir Manaf. PA ini bukan milik GAM, kalau GAM tidak boleh ada orang Jawa didalam namun didalam Partai Aceh sudah ada Jawa didalamnya. Berarti PA itu bukan milik GAM. Dulu saya juga disuruh untuk menjadi Bupati, walau saya tidak mau karena kuatir Aceh Utara akan meuramah namun saya dipaksa juga akhirnya Aceh Utara benar-benar meuramah,” jelas Ilyas Pasee.
Dia juga menambahkan, “Dulu Muzakir Manaf tidak mau naik karena alasan bekas eks Libya, takut ditangkap ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur, Bupati atau Walikota. Ternyata ketika saya sudah menjadi Bupati dan Irwandi menjadi Gubernur tidak ditangkap, maka sekarang Muzakir Manaf berlomba-lomba mencalonkan diri,” kata Ilyas Pasee. | AT | HR |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar