Deskripsi Diri

Khairil Anwar, SE, M.Si lahir di Paya Naden pada 20 April 1978 dari pasangan Tengku Umar bin Abu Bakar dan Fatimah binti Muhammad. Gelar Sarjana di peroleh dari Unsyiah Banda Aceh, sementara gelar Magister di peroleh dari SPs-USU Medan. Sejak tahun 2002 sampai saat ini bekerja sebagai dosen pada Prodi IESP Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh. Menikah dengan Riza Izwarni dan telah dikarunia dua orang anak; Muhammad Pavel Askari dan Aisha Naury.

Sabtu, 03 Desember 2011

PENGARUH PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA MINUMAN BERENERGI DI KOTA LHOKSEUMAWE


 
Rusydi


Abstract: The effective marketing program designs all of elements of marketing mix so that it become a tool in the integrated program it achieves the company objective in determining the company position in competition. To face the reality, company has to develop the effective marketing policy and following development of technology and economic. The research aims (1) to analyze effect of marketing mix of the energy soft drink toward decision of purchasing the energy soft drink in Kota Lhokseumawe (2) to know elements of marketing mix which the greatest effect toward decision of purchasing the energy soft drink in Kota Lhokseumawe.
The object of research for independent variables is marketing mix such as product, price, promotion, and place. There are two methods including descriptive and verifying research. The sample size in the research is 225 persons who consume the energy soft drink. They spreads over at three subdistrict in Kota Lhokseumawe. The collective data method is survey of document, interview and questioner while data analysis method uses descriptive analysis and path analysis. Result of research shows that simultaneously elements of marketing mix have positive influence toward decision of purchasing.  Partly, it shows that product, price, and promotion have positive influence toward decision of purchasing while place has negative influence.
Specifically promotion is the greatest influence toward decision of purchasing with the score is 28,60%.

Keywords: marketing mix, purchasing decision of costumer.

 
PENDAHULUAN
Tahun 2020 akan terjadi liberalisasi ekonomi yang berpengaruh terhadap struktur pasar yang tidak mengenal lagi batas-batas atar negara. Persaingan tidak hanya pada skala kota dan wilayah akan tetapi persaingan kualitas daripada kuantitas produk dan pelayanan. Namun selain tantangan dan persaingan terhadap peluang bagi pelaku ekonomi untuk ikut memberikan kegiatan pemasaran yang makin luas.
Dalam berbagai usaha bisnis yang berkembang saat ini, baik yang menghasilkan barang maupun jasa, peran pemasaran sangatlah penting karena merupakan salah satu fakta kunci penentu keberhasilan bisnis. Dengan kata lain; pemasaran merupakan inti seluruh aktivitas bisnis. Ini berkaitan dengan fungsi pemasaran, sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen (C.M.Lingga Purnama, 2001 : 1).
Liberalisasi perdagangan merupakan tuntutan adanya globalisasi, yaitu suatu pelaksanaan regim kesepakatan sistem perdagangan dunia, hilangnya batas-batas negara yang bisa menghambat kelancaran arus barang, jasa, modal dan finansial secara internasional. Ada dua sisi dari liberalisasi perdagangan, sisi pertama bahwa liberalisasi memberikan peluang (opportunities), melalui penurunan hambatan-hambatan tarif dan non tarif dan meningkatkan akses produk-produk domistik ke pasar international. Sisi kedua. Liberalisasi perdagangan juga menjadi ancaman (threat), karena perdagangan bebas menuntut penghapusan subsidi dan proteksi sehingga dapat membanjirkan produk-produk asing di pasar dalam negeri.
Program pemasaran yang efektif meramu semua unsur-unsur, unsur marketing mix menjadi suatu program terpadu yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Pengambilan keputusan tentang produk, harga, promosi dan tempat penjualan hendaknya dapat menciptakan program pemasaran yang kohesif di pasar sasaran. Dengan demikian program pemasaran menggabungkan semua kemampuan pemasaran perusahaan tersebut akan menjadi sekumpulan kegiatan yang menentukan posisi perusahaan terhadap pesaing, dalam rangka bersaing merebut pasar sasaran. Extra Joss, Kratingdaeng, Hemaviton, Vit Up adalah di antara merek terkenal di industri minuman berenergi atau minuman suplemen
Sementara itu secara nasional pasar minuman berenergi atau minuman suplemen merupakan pasar dengan volume penjualan sebesar Rp1,1 miliar peaces atau setara dengan Rp1,4 triliun setahunnya, tercatat 80% dari total nilai penjualan minuman energi diyakini dalam bentuk sachet. AC Nielson mencatat Market Share masing-masing pasar, Extra Joss 45,6%, Hemaviton 20,2%, Kuku Bima 11,8%, Krating Daeng 8,9%, M-150 4,5%, Naturade Gold 3,0%, Ena'O 2,3%.  Lima besar pemain minuman berenergi lainnya adalah Hemaviton (20,2%), Kuku Bima (11,8%), Krating Daeng (8,9%), dan M-150 (4,5%). 
Persaingan bisnis industri minuman berenergi atau minuman suplemen  yang semakin ketat, memaksa setiap perusahaan selalu berebut perhatian konsumen melalui pemenuhn kebutuhan dan keinginan pelanggan, dengan memperhatikan kecenderungan perubahan sosial, menganalisis kiat-kiat pesaing dan mengamati perubahan teknologi, ekonomi, politik dan social.
Jika ada pelanggan yang menghentikan pembeliannya atau pindah ke produk lain, perlu disikapi sebagai suatu perubahan perilaku konsumen. Perubahan perilaku konsumen semacam ini harus dilihat sebagai kenyataan yang buruk.

Identifikasi Masalah.
Sejauh mana pengaruh pelaksana bauran pemasaran minuman berenergi atau minuman suplemen terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen minuman berenergi di Kota Lhokseumawe. Dan bauran pemasaran yang mana pengaruhnya paling besar terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe.

Hipotesis.
Sedangkan sub hipotesis dalam penelitian ini adalah:
  1. Produk berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe.
  2. Harga berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe.
  3. Promosi berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe.
  4. Tempat berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian pada minuman berenergi di Kota Lhokseumwe.

TINJAUAN PUSTAKA
Kotler (2000:4), pemasaran pada umumnya di pandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa, pengayaan pengalaman, peristiwa, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi da gagasan.
Etzel ,et.al (1997:60) bauran pemasaran adalaah kombinasi dari empat variable atau kegiatan inti dari system pemasaran perusahaan, yaitu: produk, harga, tempat dan promosi. Sedangkan menurut Mc Chrthy dalam buku Kotler (2000:15) mengklasifikasikan alat-alat pemasaran ke dalam empat kelompok yang dikenal dengan P dari pemasaran, yaitu; product, price, place, and promotion.
Baruan produk menurut Kotler (2000:398), product mix is the set of all products and items that a particular seller offers for sale. Jadi baruan produk adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam produk, kualitas produk, rancangan produk, cirri-ciri produk, merek produk, kemasan produk, ukuran produk, pelayanan, jaminan dan pengembalian serta atribut lainnya yang secara khusus para penjual menawarkan untuk dijualkan kepada para pembeli penilaian pelanggan terhadap produk industri jamu. Dapat dilihat dari sisi kemasan, dalam hal ini menurut Arnold (1996:224) kenyataan bahwa nilai-nilai inti dari merek cukup konsisten untuk memungkinkan desain kemasan adalah sesuatu yang penting Menurut Stanton (1996 : 269)  menyatakan dalam pengertian umum bauran pemasaran menurut Kotler (2000:490) tempat adalah sebagai berikut:
Factor tempat atau place berarti marketing channel (distribution channel) are sets of interdependent organization involved in the process of making a products or service available for use or consumption.
Sedangkan menurut Etzel,et.al (1997:43) adalah sebagai berikut:
“Distribution channel consists of the set of people firms involved in the transfer of title to a product as the product moves from producer to ultimate consumer or business user”.
Untuk mengantisipasi kesenjangan diantara produsen dan konsumen, maka Keegan (1996:128) menawarkan alternative struktur aliran saluran distribusi produk sebagai berikut: pemilik pabrik produk konsumen dapat menjual langsung kepada pelanggan (menggunakan catalog atau materi cetakan yang lain), lewat took sendiri ataupun dengan alternative struktur yang lain untuk produk konsumen.
Menurut Sutisna (2000:39). Iklan untuk produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan seharusnya ditampilkan sesering mungkin untuk mengingat konsumen. Sedangkan Supranto (2000:44) menyatakan bahwa seseorang pelanggan yang loyal akan membicarakan hal-hal yang bagus tentang produk atau perusahaan yang selanjutnya Arnol (1996:177) menyatakan: bahwa merek membedakan produk atau jasa sebuah perusahaan dari produk saingannya. Dalam kaitannya dengan produk industri jamu, perusahaan memproduksi selera dan kondisi ekonomi (daya beli) masyarakat, walaupun produk industri jamu bentuknya kecil, tetapi mutunya baik dan manjur.
Harga sering menjadi factor penentu dalam pembelian, disamping tidak menutupi kemungkinan factor-factor lain.
Dengan demikian harga menjadi lebih penting bagi konsumen sebagai tanda dari apa yang diharapkan. Menurut Macrae (1996:131), pembeli baik yang baru maupun yang lama menggunakan harga sebagai suatu seleksi terhadap citra kualitas suatu merek. Berdasarkan kualitas dan harga menurut Kotler (2000:520) menunjukkan sembilan kemungkinan strategi  harga – kualitas.
“Promosi pada akhirnya akan menghasilkan bahwa konsumen naiknya tingkat penjualan. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa konsumen yang membeli berdasarkan kebiasaan, biasanya tidak begitu mengingat apa-apa yang akan dibelinya. Keinginan untuk membeli produk sering muncul ketika konsumen diingatkan melalui iklan dengan cara melihat produk itu ditoko”.
Berdasarkan beberapa pendapat pada pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaa guna memberikan informasi dan promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan guna memberikan informasi dan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen melalui beberapa media sesering mungkin untuk membangun kedekatan produk industri jamu dengan para pedagang dan konsumen dengan harapan agar tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.
Perilaku konsumen menurut Louden dan Delta dalam Marius P. Angipora (1999:94), adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, menggunakan barang atau jasa).
Dilihat dari derajat keterlibatan konsumen menurut Kotler (2000:177), maka terdapat tipe atau sudut pandang pengambilan keputusan keterlibatan tinggi (high involment) dan keterlibatan rendah (Low Involvement).

METEDOLOGI
Penelitian ini menganalisa pengaruh bauran pemasaran minuman berenergi terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Objek penelitian untuk variable bebas/independent variable adalah bauran pemasaran dengan sub variable yaitu: produk, harga, promosi dan tempat.
Objek penelitian lainnya sebagai variable terikat/Dependent Variable adalah keputusan pembelian konsumen. Yang dijadikan respon adalah pengguna minuman berenergi . Untuk menganalisa objek penelitian ini dipergunakan pendekatan deskriptif dan variatif, melalui analisis jalur (Path Analysis).
Manajemen penelitian ini merupakan pendekatan Ilmu Ekonomi terutama dari ilmu manajemen  memfokuskan pada bidang Manajemen Pemasaran secara khusus pada aspek bauran pemasaran dan pengaruhnya terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe.
Variable-variable  dalam penelitian pengaruh pelaksanaan bauran pemasaran terhadap proses keputusan-keputusan pembelian konsumen minuman berenergi di Kota Lhokseumawe terdiri dari;
  1. Variable bebas/independent variable (Variabel X) adalah  bauran pemasaran. Sub variable: pruduk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan tempat (X4).
  2. Produk terikat/Dependent variable (variable Y) adalah proses keputusan pembelian konsumen. Unit observasi pada penelitian ini adalah distributor minuman berenergi Kota Lhokseumawe untuk mendapatkan data sekunder, konsumen minuman berenergi yang ada di Kota Lhokseumawe untuk mendapatkan data primer sebagai unit analisis dalam penelitian ini.
a)      Dalam penelitian ini ukuran sample untuk konsumen (responden) ditentukan berdasarkan bentuk pengujian statistic yang akan digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan Analisis jalur (Path Analysis). Dengan demikian ukuran sample minimal untuk analisis jalur ini, dapat ditentukan melalui rumus ukuran sample minimal untuk ukuran korelasi koefisien yang dilakukan secara iterative (perhitungan berulang-ulang).
Menentukan ukuran sample secara iterative dengan langkah sebagai berikut:
·         Pada iterasi pertama dipergunakan rumus sebagai berikut:
Up = 1 / 21N {1 + p}l {1 – p}
n =

keterangan:
Z1-1/2α        =    Konstanta yang diperoleh dari table distribusi normal
Z1-1/2β        =    Konstanta yang diperoleh dari table distribusi normal
α             =    kekeliruan tipe I (5%)
β             =    Kekeliruan tipe II (5%)
ρ             =    Korelasi minimal .40; artinya korelasi terkecil dari variable bebas terhadap variable terikat.

Pada iteraksi kedua:
Uρ = ½ Ln {1 + ρ } 1 {1 – ρ } + {(ρ)} / 2 (n – 1)
b)      Apabila ukuran sample minimal pada iterasi pertama dan iterasi kedua harganya sampai dengan bilangan yang satuannya sama, maka iterasi berhenti. Apabila belum sama, lakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus 4b, demikian seterusnya sampai ukuran sample yang akan ditentukan sudah sama baru berhenti.
c)      Berdasarkan keterangan di atas dalam penelitian ini diambil:
Uρ = ½ Ln (1+0.40) / (1-0.40)
Uρ = 0.42365
Maka,                 
n     =
Pada interasi pertama ini diperoleh sample sebanyak 75 orang responden yang ditetapkan secara random.
Iterasi kedua:
Jumlah sample pada iterasi kedua dapat dihitung dengan rumus diatas sebagai berikut:
Uρ = ½ Ln
Uρ = 0,42362
Maka, n =

Berdasarkan perhitungan iterasi kedua diperoleh sample sebanyak 75 orang responden yang hamper sama dengan hasil iterasi I. selanjutnya untuk menentukan banyaknya sample pada masing-masing kecamatan di hitung dengan metode alokasi proporsional menurut (Moh. Nazir, 1999:361) sebagai berikut:
n1 =
keterangan:
ni  =  Ukuran sample tiap stratum
Ni =  Ukuran populasi tiap stratum
N =   Ukuran populasi
n  =    Ukuran sample

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bauran pemasara yang diterapkan oleh Distributor minuman berenergi, dari hasil angket setiap item pertanyaan dicari besarnya persentase dengan menggunakan rumus:
x =
Dimana:
f  = frekuensi
N = populasi

Rumus diatas digunakan untuk menganalisis deskriptif dimana respon jawaban responden pada setiap item digunakan perhitungan frekuensi dan proporsi. Sedangkan mengetahui tingkat masing-masing item dari variable maupun antar variable penelitian digunakan teknik perbandingan skor total responden terhadap skor maksimumnya.
Untuk dapat mencapai tujuan yaitu mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari masing-masing variable bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen dan menguji hipotesis penelitian, maka teknik analisi data digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis).

Analisis dan Pembahasan
Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuisioner terhadap 225 orang responden yang berada di Kota Lhokseumawe, khususnya yang berada di Kecamatan Banda Sakti, kematan Muara dua dan kecamatan  Muara Satu . Karakteristik responden disajikan pada Tabel.1

Table 1. Karakteristik responden pengguna minuman berenergi saat ini.
No
Uraian
Frekuensi
Persentase
1
Ya
212
94,22
2
Tidak
13
5,78

Jumlah
225
100,0

Sebagian besar konsumen industri minuman berenergi atau minuman suplemen mengkonsumsi jenis minuman berenergi untuk  kesehatan, yaitu sebanyak 51,11 persen atau 115 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen mengkonsumsi minuman berenergi hanya untuk menjaga atau memulihkan kesehatannya saja, bukan digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Perincian mengenai jenis minuman berenergi yang dikonsumsi industri disajikan pada tabel 2.

Tabel 2: Alasan Konsumen Mengkonsumsi Minuman Berenergi
No
Jenis Jamu
Frekuensi
Persentase
1
Minuman Berenergi Tambah Tenaga
48
21,33
2
Minuman berenergi untuk  Kesehatan
115
51,11
3
Minuman berenergi kekuatan
62
27,56

Jumlah
225
100,0

Alasan konsumen dominan mengkonsumsi produk minuman berenergi adalah karena mutunya. Hal ini menunjukkan konsumen memulai pembelian terlebih dahulu sehingga menentukan manfaat minuman berenergi. Kemudaian alasan kemudahan mendapatkan penjualan untuk membeli Karena hal ini berhubungan dengan tersedia dan mudah tidaknya minuman berenergi ada dekat dengan tempat tinggal konsumen. Karena alasan harga berhubungan dengan daya beli konsumen terhadap jenis minuman berenergi.
Alasan konsumen diatas, menunjukkan konsumen minuman berenergi melakukan proses keputusan pembelian karena mutu atau kualitas dan kemudahan mendapatkan tempat penjualananya.
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisa jalur (path analysis). Pengaruh pelaksanaan bauran pemasaran (X) terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4) dimana semua variable tersebut adalah variable bebas (independent). Sedangkan variable terikat (dependent) dalam penelitian ini pengambilan keputusan pembelian konsumen (Y), disamping itu terdapat variable residual yang diberi lambang ().
Nilai koefisien jalur dari persamaan structural tersebut, perlu dilakukan pengujian signifikannya, untuk mengetahui kebermaknaan variable bebas Xi mempengaruhi variable tidak bebas (Y), melalui dua langkah pengujian koefisien jalur, yaitu langkah pertama pengujian hipotesis secara simultan, sedangkan langkah kedua dilakukan pengujian hipotesi secara parsial.
Pengujian secara simultan berfungsi menilai kebermaknaan seluruh koefisien jalur variable bebas terhadap koefisien jalur variable tidak bebas, dan pengujian secara parsial, menilai kebermaknaan masing-masing koefisien jalur  dari variable bebas terhadap koefisien jalur dari variable tidak bebas. Secara statistic, dalam pengujian hipotesis secara simultan digunakan uji F (Bahren-Fisher), sedangkan secara parsial dilakukan uji t-student.
Hasil analisis pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variable bebas mempengaruhi variable tidak bebas, artinya bahwa variable produk minuman berenergi (X1), harga minuman berenergi (X2), promosi minuman berenergi (X3), dan tempat penjualan minuman berenergi (X4) berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Secara matematis, hasil pengujian tersebut dirumuskan dalam persamaan:
Y = 0,452748 X1 + 0,332349 X2 + 0,529537 X3 + 0,50156 X4
Hubungan matematis ini menunjukkan nilai Fhit sebesar 158,8573796, sedangkan nilai F0,5,  adalah sebesar 2,47, sehingga Fhit > F0,05, berarti Ho ditolak (signifikan).
Besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable tidak bebas dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi (R2). Nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar ,7428, yang berarti bahwa variasi keputusan pembelian konsumen pada distributor dipengaruhi produk minuman berenergi (X1), harga minuman berenergi (X2), promosi minuman berenergi (X3), dan tempat penjualan minuman berenergi (X4) sebesar 74,28 persen. Sedangkan sisanya sebesar 25,72 persen ditentukan oleh variable lainnya. Dengan kata lain, sebenarnya keputusan pembelian konsumen pada penyalur minuman berenergi atau minuman suplemen tidak hanya ditentukan oleh variable- variable tersebut, tetapi ditentukan juga oleh factor-faktor lainnya.
Secara statistik, hasil analisis dan pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan hasil yang signifikan, untuk itu perlu dilakukan pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t-student. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable bebas (Xi) terhadap variable tidak bebas (Y) disajikan pada Tabel 3.

Table 3. Hasil Analisis pada Koefisien Jalur X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y secara Parsial.
Pengaruh
X1, X2, X3, X4 terhadap Y
Nilai Koefisien Jalur
t-hitung
t0,25
Keputusan
Kesimpulan
Pengaruh X1 terhadap Y
0,452748188
13,103
1,960
Ho ditolak
Signifikan
Pengaruh X2 terhadap Y
0,3332348555
9,7251
1,960
Ho ditolak
Signifikan
Pengaruh X3 terhadap Y
0,529537138
15,313
1,960
Ho ditolak
Signifikan
Pengaruh X4
Terhadap Y
0,050155609
1,459
1,960
Ho diterima
Non signifikan
Pengaruh εI terhadap Y
0,507130





Table 4. persentase pengaruh Variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y
Varibel Independen
Pengaruh Langsung (%)
Pengaruh Tidak Langsung
Total
X1
X2
X3
X4
Sub Total
X1
X2
X3
X4
16,93
9,12
23,16
0,21
-
-1,51
4,39
0,17
-1,51
-
0,67
0,24
4,39
0,67
-
0,38
0,17
0,24
0,38
-
3,05
-0,59
5,44
0,79
19,98
8,53
28,60
1,00
Pengaruh X1, X2, X3 dan X4 secara simultan terhadap Y
58,11
Pengaruh Variabel lain (ε) terhadap Y
41,89
Total
100,00

Untuk menguji kebermaknaan setiap koefisien jalur agar digunakan atau tidaknya trimming theory dapat dilihat dari hitung pada Tabel 4 diatas. Dari table 4 diketahui bahwa produk minuman berenergi (X1), harga (X2), promosi  minuman berenergi (X3) secara statistic berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan tempat penjualan minuman berenergi (X4) secara statistik berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan pembelian konsumen. Tidak berpengaruh disini bukan berarti tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap keputusan pembelian konsumen, akan tetapi pengaruhnya sangat kecil sekali didalam sample sehingga secara statistik didalam populasi tidak teruji.
X4 secara statistik berpengaruh tidak nyata terhadap proses keputusan pembelian konsumen disebabkan antara lain:
  1. secara umum, Distributo minuman berenergi sudah berada ditempat konsumen, sehingga menyebabkan tempat kurang berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen.
  2. selain Distributor yang sudah berada dilingkungan konsumen, selain itu pedagang perantara juga banyak menjual produk minuman berenergi disekitar lingkungan konsumen.
Berdasarkan paradigma diatas, maka dapat diketahui besarnya pengaruh variable (Xi) secara parsial terhadap proses keputusan pembelian konsumen (Y) dengan trimming theory. Untuk lebih jelasnya tentang pengaruh masing-masing variable Xi terhadap Y baik pengaruh langsung, tidak langsung maupun pengaruh total dapat dilihat pada table 4.
Pengaruh langsung setiap variable X terhadap Y ditentukan oleh koefisien jalurnya masing-masing yaitu Pyx1, Pyx2, Pyx3, Pyx4 sedangkan Xi melalui rxixj oleh Pyxi, Pyxj.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikn diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
  1. dari pengujian statistik ternyata pengaruh pelaksanaan bauran pemasaran produk minuman berenergi di Kota Lhokseumawe secara simultan berpengaruh positif (58,11%) hal ini dicerminkan dari tanggapan / pertimbangan konsumen atas masing-masing indikator bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi atau tempat minuman berenergi di Kota Lhokseumawe. Dan jika dianalisis secara parsial produk berpengaruh positif, harga berpengaruh positif, promosi berpengaruh positif dan distribusi atau tempat berpengaruh negative terhadap keputusan pembelian konsumen. Dan juga yang tidak bias diabaikan oleh Distributor minuman berenergi di Kota Lhokseumawe yaitu faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu sebesar 41,89%)
  2. pengaruh bauran pemasaran terhadap proses keputusan pembelian konsumen yang paling dominant dari unsur bauran yang terdiri dari :
A.    Bauran produk yang dilaksanakan oleh Disributor minuman berenergi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada  minuman berenergi di Kota Lhokseumawe (19,98%)
B.     Bauran harga yang dilksanakan oleh Distributor minuman berenergi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada  minuman berenergi di Kota Lhokseumawe (8,53%)
C.     Bauran promosi yang dilaksanakan oleh Distributor minuman berenergi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe (28,60%).
D.    Disribusi atau tempat yang dilaksanakan oleh Distributor minuman berenergi tidak mempunyai pengaruh non signifikan terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada minuman berenergi di Kota Lhokseumawe (1,00%).


DAFTAR PUSTAKA
Arnold, David. 1996. Pedomen Manajemen  Merek (Terjemahan).PT. Ketindo Soho. Surabaya.
Basu Swastha. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke-2, Liberty. Yogyakarta.
            . 1999. manajemen
Boyd, Walker den Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatatan Strategic dengan Orientasi Global. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Brannan, Tom. 1998. Pedoman Praktis untuk Komunikasi Pemasaran Terpadu (Terjemahan). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Buchari Alma. 1998. Manajemen Pemasaran den Pemasaran Jasa. Edisi ke-2. Penerbit Alpabeta. Bandung.
C.M. Lingga Purnama. 2001. Strategic Marketing Plan, Panduan Lengkap den Praktis Menyusun Rencana Pemasaran yang Strategis den Efektif. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Cravens, David W. 1999. Pemasaran Strategic. Edisi ke-4. Alih Bahasa :Line Salim. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dyah Hasto Palupi. 2002. Membedah Jurus Pemasaran Jamu Tradisional. Tabloid Marketing No. 11111/4 Edisi 17 Juli 2002.
Engel, James F, Roger D. Black-well, Paul W. Miniard. 1994. Consumer Behavior. 6th  edition. The Dryden Press. Chicago
Etzel, Michael J, Walker, J. Bruce William J. Stanton. 1997. Marketing, Eleven Edition McGraw-Hill Companies, Inc, North America.
Fandy Tjiptono. 2000. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Gerson, F, Richard. 1994. Marketing Strategic For Small Businesse. Crisp Publications
Gonsalves, Karen P. 1998. Service Marketing, A Strategic Approach. Prentice-Hall. Upper Sanddle River. New Jersey.
Hanibal Prajogo. 1998. Analisis Kepuasan Anggota Perorangan Tahun 1997 Atas Pelaksanaan Atribut-atribut Bauran Pemasaran Eldorado Executive Club Bandung, Universitas Parahyangan. Bandung.
Harun Al-Rasjid. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis) Sebagai Sarana Statistika Dalam Analisa Kausal. Laboratorium Pengabdian Pads Masyarakat den Pengkajian Ekonomi (LP3ES), Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Bandung.
Heny Hendrayati. 2002. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen untuk Berlangganan Harian Umum Pikiran Rakyat di Wilayah Kota Bandung. (Tesis). Universitas Padjajaran. Bandung.
Hitt. Michael A, R. Duane Ireland, Robert E. Hoskinson. 1997. Manajeman Strategic Menyongsong Era Persaingan den Globalisasi. Alih Bahasa Armand Hediyanto. Penerbit Erlangga. Jakarta
Indriyo Gitosudarmo. 1999. Manajemen Pemasaran. BPFE. Jakarta
Keegan, J. Waren. 1996. Manajemen Pemasaran Global (Terjemahan). PT. Prenhallindo. Jakarta.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. "The Millenium Edition. Prentice Hall International Inc. USA.
 - 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium (Terjemahan). PT. Prenhallindo. Jakarta.
Gary Amstrong 2001, 1?rinsip­Prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi ke-8. Alih Bahasa. Demos Sihombing. Penerbit Erlangga. Jakarta.
1998. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi ke-2. Alih Bahasa Alexander Sindoro.Prenhallindo. Jakarta.
Marius P. Angipora. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Macrae, Chris. 1996. The Brand Chatering Handbook. Addision Mesly Longman Limited and The Economist • Intelligence Unit.
Mueller, Daniel J. 1986. Measuring Social Attitudes A Handbook for Research & Practioners. Teacher College Press.
Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Peter. Paul J. den Jerry C. Olson. 2000. Perilaku Konsumen den Strategi Pemasaran. Erlangga. Jakarta
Porter. Michael E. 1997. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri den Pesaing. Alih Bahasa : Agus Maulana. Penerbit Erlangga. Jakarta
Ruslan Rosady. 1995. Aspek-Aspek Hukum den Etika dalam Aktivitas Kehumasan. Ghalia Indonesia. Jakarta
Schiffman, Leon G Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumen Behavior. Seven Edition, Prentice Hall International, Ine Upper Saddle River. New Jersey
Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi ke -7. Diterjemahkan Oleh Yohanes Lamarto. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sucherly. 1996. Strategi Pemasaran dalam Industri Kayu Gergajian den Pengaruhnya Terhadap Penjualan (Disertasi). Universitas Padjajaran. Bandung.
Sudjana. 1992. Metode Statistik. Edisi ke-4. Tarsito. Bandung
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Alpabeta. Bandung
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Surachman Sumawihardja, Suwandi Suparlan, Sucherly. 1991. Intisari Manajeman Pemasaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Supranto. J. 2002. Upaya Memuaskan Pelanggan Agar Menjadi Loyal. Jumal Ekonomi dan Bisnis Fak-ultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Umar Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
---------------,1999 Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Edisi ke-2. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Zeitham Valerie A. Bitner, Mary Jo. 1996, Service Marketing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar